Berita Semarang
Yati Disabilitas Daksa Senang Bisa Vaksin Ketiga Lewat Program AIHSP dan PMI Jateng
AIHSP bersama PMI Jateng lakukan program Last-Mile COVID-19 Vaccine Delivery.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah telah melakukan program Last-Mile COVID-19 Vaccine Delivery.
Program tersebut mengedepankan prinsip inklusivitas, yang mana kebutuhan dan kemampuan masyarakat rentan menjadi pertimbangan utama pengadaan layanan.
Seperti dialami disabilitas daksa di Tayu, Kabupaten Pati, Jateng, Suyati mengungkapkan, kelegaannya atas kehadiran program penjangkauan ini.
“Dari pertama kali divaksin, saya senang melakukannya, terima kasih sudah datang kerumah saya, kini saya telah menyelesaikan vaksin ketiga," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun, Kamis (22/12/2022).
Yati, sapaannya, adalah 1 dari 168.000 warga Jawa Tengah dengan keterbatasan akses yang telah mendapatkan manfaat langsung dari program kolaborasi ini.
Dalam keterangan tertulis disebutkan, kehadiran layanan dasar yang lebih inklusif melibatkan semua potensi di masyarakat di masa mendatang, diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi pemerataan pemenuhan hak sebagaimana mereka butuhkan.
Hal ini akan memberikan kontribusi besar pada penguatan sistem ketahanan kesehatan masyarakat di masa mendatang sehingga hak sehat untuk semua orang dapat terpenuhi tanpa ada yang tertinggal.
Layanan vaksinasi yang disediakan melalui program yang didampingi oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten di sembilan Kabupaten di Jawa Tengah ini terdiri dari empat metode layanan utama yaitu, sentra vaksin, gerai vaksin/vaksin poin, mobile unit serta pick-up dan drop.
Semua layanan tersebut disediakan di di wilayah terpencil atau dengan akses yang sulit dari berbagai aspek termasuk aspek geografi dan ekonomi.
Sasaran utama dari program vaksinasi COVID-19 ini adalah masyarakat yang teridentifikasi sebagai kelompok rentan, termasuk diantaranya para lansia dan penyandang disabilitas.
Kelompok rentan merupakan kelompok masyarakat yang akan mengalami dampak kerugian berat dari pandemi COVID-19 dan akan semakin dirugikan jika mereka terinfeksi COVID-19.
Oleh karena itu, penjangkauan vaksinasi ini juga diikuti dengan edukasi kesehatan mengenai pentingnya vaksinasi dan melakukan pencegahan penyebaran virus.
Wilayah kerja program Last-Mile COVID-19 Vaccine Delivery ini terdapat di 130 kecamatan di 9 kabupaten/kota yang terdiri dari Kabupaten Cilacap, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kabupaten Sragen, Magelang, Pati, Pemalang, Tegal, Brebes dan Kabupaten Tegal.
Sebanyak 3.305 personil yang terdiri dari tenaga kesehatan dan non-kesehatan, termasuk petugas dari 203 puskesmas, dimobilisasi ke seluruh wilayah tersebut.
Dalam pembukaan Lokakarya Akhir Program Dukungan Vaksinasi COVID-19 Bagi Masyarakat Rentan di Jawa Tengah, perwakilan PMI Jawa Tengah turut menyampaikan hasil yang telah dicapai selama kurun waktu kurang lebih 6 bulan kerja sama tersebut.
“PMI menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada AIHSP, Dinas Kesehatan dan PMI di 9 kabupaten/kota yang telah mendukung dan mensukseskan program percepatan vaksinasi COVID-19 ini,” ungkap Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana, di kota Semarang, Kamis (22/12/2022).

Menurutnya, program ini salah satu komitmen PMI dalam membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19.
Dengan sasaran utama lansia, disabilitas dan kelompok rentan lainnya, PMI berupaya untuk dapat menjangkau dan memberikan akses vaksinasi untuk semua lapisan masyarakat.
Sejak April hingga September 2022, AIHSP bersama PMI telah memperluas jangkauan vaksinasi COVID-19 kepada lebih dari 20.000 lansia, dan 229 penyandang disabilitas.
Secara keseluruhan termasuk masyarakat umum, total vaksin COVID-19 yang telah diberikan mencapai 168.930 dosis, dimana 52 persen dari total cakupannya adalah perempuan.
"Capaian ini menjadi capaian awal bagi seluruh pihak yang telah bekerja sama, dengan harapan adanya keberlanjutan dari model layanan yang telah dikembangkan tersebut," katanya.
Program Director Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP), John Leigh menyebut, bahwa aspek kerja sama yang kuat dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program tersebut.
"Kerja sama multipihak telah membuktikan banyak hal dalam program yang didukung oleh AIHSP. Salah satunya terlihat dalam hasil yang diraih bersama Pemerintah Jawa Tengah dan PMI," terangnya.
Upaya mendorong adaptasi model layanan yang berkelanjutan tentunya tidak lepas dari adanya dukungan dari pihak-pihak di luar pemerintah, termasuk dari masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, upaya meningkatkan kesadaran kolektif menjadi salah satu hal yang krusial untuk menyamakan pandangan seluruh pihak bahwa upaya ini adalah milik dan untuk bersama.
“Kolaborasi ini telah meningkatkan kesadaran kolektif hingga memungkinkan lebih dari 160 (seratus enam puluh) ribu warga di Jawa Tengah dengan keterbatasan akses, mendapatkan hak mereka untuk menerima vaksin COVID-19," ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi seperti ini ke depannya akan dapat mendorong upaya-upaya lain dalam menutup kesenjangan akses terhadap layanan kesehatan.
"Terutama yang lebih sensitif terhadap kebutuhan kelompok rentan, menuju sistem ketahanan kesehatan Indonesia yang lebih kuat," jelasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan pentingnya kolaborasi multipihak dalam mendukung potensi yang ada pada masyarakat, dan mengedepankan prinsip inklusivitas dalam penyediaan layanan.
“Pemerintah Jawa Tengah terus bekerja keras dengan dukungan berbagi pihak untuk terus mengupayakan tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, dengan prinsip tidak seorangpun pun tertinggal,” tutur Kabid Sumber Daya Kesehatan, Riptieni Tri Lutiarsi, saat membacakan pidato sambutan dari Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, dalam perjalanan mengupayakan tercapainya tujuan-tujuan pembangunan tersebut, terdapat hambatan-hambatan yang tidak bisa dihindari.
"Kami bersyukur di sini rekan-rekan mitra pembangunan hadir mendukung dan mengulurkan tangan,” tuturnya. (*)