Berita Nasional
Jokowi Beri Sinyal Reshuffle Kabinet, PDIP: Semua Menteri Harus Dievaluasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal akan melakukan kocok ulang kabinet alias reshuffle sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024 men
"Mentan dievaluasi, Menteri Kehutanan terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi, supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan pak Jokowi untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," katanya.
Evaluasi ini, lanjut Djarot, mengingat Jokowi sudah menjelang akhir masa jabatannya. Sehingga nanti program yang sudah dicanangkan dapat bisa tercapai.
"Evaluasi kinerja seluruh menteri, apalagi menjelang berakhir masa jabatan presiden. Sehingga program yang sudah dicanangkan oleh pak Jokowi itu betul-betul bisa tercapai. Sudah waktunya dievaluasi," tegasnya.
Di sisi lain Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyebut partainya menghargai rencana Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet, karena hal tersebut merupakan kewenangan Jokowi sebagai seorang Presiden.
Namun ia mengingatkan agar reshuffle kabinet harus dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah, bukan hasil politisasi.
"Kewenangan dia, sehingga tentunya kita harus menghargai semua itu. Tapi, apapun itu hendaknya dipandang sebagai kebutuhan pemerintah, jangan dipolitisasi pergantian pembantu presiden itu adalah hasil evaluasi untuk tingkatkan kinerja pemerintah," ucap anggota Komisi III DPR RI itu.
Ali pun menepis ihwal kemungkinan seluruh menteri NasDem kena reshuffle kabinet mendatang lantaran NasDem telah mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang bakal diusung di Pilpres 2024.
Ia menyatakan dukungan NasDem kepada Jokowi serta langkah mendeklarasikan Anies merupakan dua hal yang berbeda.
"Persoalan masuk di kabinet [saat ini] deklarasi capres Pak Jokowi 2019, kalau kami mendeklarasikan Anies itu hal yang berbeda," ujarnya.(tribun network/fik/mar/fal/dod/tribunjateng cetak)