Berita Kudus
Pemancing Temukan Bayi dalam Kresek di Kudus, Gemetar Kedinginan
Penemuan bayi perempuan menggemparkan warga Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (21/12) malam
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Penemuan bayi perempuan menggemparkan warga Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (21/12) malam.
Bayi tersebut ditemukan oleh pemancing di tepi jalan depan Balai Desa Tanjungkarang, hanya berbalut plastik kresek.
Bayi tersebut memiliki panjang 45 sentimeter dan berat 2,9 kilogram.
Kemudian, bayi tersebut langsung dibawa ke RS Mardi Rahayu Kudus.
Baca juga: Viral Dosen Minta Sembako dan Pulsa Listrik, Mahasiswa: Saya Cuma Ada Uang Rp 20 Ribu
Baca juga: Geger di Keraton Solo, Cucu Pakubowono XIII Ditodong Senjata Api Saat 50 Orang Menyerbu Masuk
Kepala Desa Tanjungkarang, Sumarno menjelaskan, bayi tersebut ditemukan sekitar pukul 23.30.
"Bayi itu ditemukan pemancing di depan selokan sungai, posisi bayinya terbungkus plastik. Kalau bayi itu nggak nangis, mungkin dikira sampah," kata Sumarno, seusai menjenguk bayi tersebut di RS Mardi Rahayu, Kamis (22/12).

Sumarno menjelaskan, pemancing juga sempat berusaha mendekat ke arah suara.
Saat itulah pemancing tersebut melihat bayi yang terbungkus plastik warna hitam.
Kemudian pemancing tersebut menghentikan pengendara yang lewat sebagai saksi bahwa ditemukan bayi di dalam kresek.
"Jadi pemancing menghentikan pengendara motor sebagai saksi kalau dia yang menemukan, bukan yang membuang. Setelah mengetahui ada bayi, pengendara langsung melapor ke Polsek Jati," ucapnya.
Kedinginan
Direktur Utama RS Mardi Rahayu Kudus, dr Pujianto membenarkan, pada Rabu malam, pihaknya menerima bayi perempuan yang ditemukan di sekitaran Balai Desa Tanjungkarang.
"Semalam (Rabu malam—Red) ada bayi yang diserahkan ke kami dibawa ke IGD Mardi Rahayu oleh petugas kepolisian dengan tidak mengenakan sehelai pakaian, namun bayi tersebut terbungkus sarung milik petugas kepolisian," kata Pujianto kepada Tribun Jateng, Kamis.
Pujianto menjelaskan, bayi dalam kondisi kedinginan saat dibawa oleh petugas kepolisian. Kondisi ari-ari dan tali pusar juga sudah dipotong, tetapi tidak ditali sehingga kemungkinan proses persalinan tanpa pertolongan medis. Saat ditemukan plasenta masih berdarah, bayi telah lahir dengan cukup umur usia kehamilan sekitar 37 minggu.
Saat ini, bayi sedang mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit. Bayi tersebut dirawat di ruangan peristi atau perinatal resiko tinggi.
"Bayi sedang dirawat dan dihangatkan karena saat diterima keadaanya bayi kedinginan. Kami lakukan pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan bayinya sehat hingga nanti diambil oleh yang berwenang (polisi atau pemerintah desa—Red)," ucapnya. (rad)
Kini Kudus Miliki 25 Desa Berkategori Mandiri, Mana Sajakah Itu? |
![]() |
---|
Implementasikan Merdeka Belajar, SMA 1 Kudus Belajar Pembuatan Pupuk Kompos bersama FP UMK |
![]() |
---|
PKL dan Ojek Wisata Kawasan Menara Kudus Diajak Promosi Kopi Muria |
![]() |
---|
Program Gadai Peduli Tembus 14 Ribu Nasabah se Karesidenan Pati, Omzet Mencapai Rp 18 Miliar |
![]() |
---|
Gadai Peduli Terus Diminati, Tembus 14 Ribu Nasabah se-Eks Karesidenan Pati |
![]() |
---|