Geger Keraton Solo
Keraton Solo Kembali Memanas, Dua Kubu Saling Mengadu ke Polisi Dipicu Bentrokan Jumat Malam
Dua kubu yang berselisih di dalam Keraton Solo saling mengadukan ke pihak kepolisian.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Dua kubu yang berselisih di dalam Keraton Kasunanan Solo yakni kubu Sinuhun Paku Buwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA) saling mengadukan ke pihak kepolisian.
Pengduan itu dibuat oleh orang-orang yang mengalami luka saat insiden bentrokan di dalam kawasan Keraton Kasunanan Solo, pada Jumat (23/12/2022) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Kubu LDA, yaitu putri kedua PB XIII GRAy Devi Lelyana Dewi, cucu PB XIII BRM Suryo Mulya Saputra, dan BRM Yudhistira melayangkan aduan ke Polresta Solo, Minggu, (25/12/2022) malam.
Dalam aduan tersebut, mereka juga menyertakan hasil visum dalam pengaduan tersebut.
Kuasa hukum ketiga pengadu, Raden Reza menyampaikan pengaduan telah dilayangkan oleh pihaknya pada ke Mapolresta Solo.
Menurutnya, para pengadu yang dia wakili menceritakan seluruh kronologi yang terjadi saat bentrokan pada malam tersebut.
"Dalam BAP tadi malam, Suryo dan Yudis sampai jam 19.00, dilanjut Gusti Devy sampai jam 11. Kami menceritakan detail kronologi kejadian sebenarnya, adanya penodongan oknum menggunakan senpi (senjata api)," ucapnya, Senin (26/12/2022).
Pihaknya juga menyebut, pihak kepolisian telah memanggil seorang saksi kejadian untuk dimintai keterangan pada Senin (26/12/2022) pagi.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa saksi untuk mengklarifikasi peristiwa yang terjadi.
"Ada beberapa saksi juga yang siap memberikan kesaksian. Karena yang menyaksikan saat itu ada banyak. Tadi pagi baru satu saksi dari pihak kami. Masih abdi dalem dan ada pengembangan lagi," tuturnya.
Reza menyampaikan, pihaknya saat ini juga tengah bersiap menyusun pengaduan yang akan dikirim ke Propam terkait adanya penodongan senjata oleh oknum Polri.
"Mengupayakan pembuktian karena banyak yang menyaksikan. Bukti dokumentasi, mungkin ada. Dari pihak kami ada foto-foto dan sudah kami berikan ke penyidik tapi bukan saat kejadian penodongan. Biar nanti pihak polisi yang menjelaskan," jelasnya.
Sementara itu, dari korban yang mengalamai luka dari kubu PB XIII mengadukan kejadian yang sama pada Senin (26/12/2022) siang.
"Kami mendampingi dan mengantarkan para korban dugaan penganiayaan yang terjadi saat bentrokan," ucap Pengageng Sasana Wilapa, KP Dani Dani Nur Adiningrat.
Pengaduan itu, menurut Dani, diharapkan mampu memberikan informasi secara gamblang agar terkait dengan kronologi yang terjadi diawali dengan isu pencurian hingga bentrokan.
"Kami-kami ini diminta keterangan sebagai saksi ya kami siap. Biar tidak ada simpang siur agar penegakkan hukum tegak. Agar juga menjadikan semua hal gamblang," jelasnya.
Dani mengungkapkan, total ada 4 korban yang menderita luka cukup serius dalam insiden terbit.
"Korban terluka banyak. Kami hanya konsentrasi kepada korban yang mengalami luka cukup parah. Kemarin ada 4. Terluka lumayan parah dan ada yang masih operasi," ucapnya.
Pihaknya menuturkan, tragedi Jumat malam bisa menjadi pembelajaran agar kejadian main hakim sendiri kepada abdi dalem tidak terulang.
"Kami berharap bisa menjadi pembelajaran agar tidak main hakim sendiri kepada abdi dalem di luar batas penganiayaan," ungkapnya.
Polresta Solo Siap jadi Fasilitator
Pihak Polresta Solo siap menjadi fasilitator proses mediasi dari dua kubu di dalam Keraton Kasunanan Solo yang saat ini tengah berkonflik.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, pihaknya akan mengundang pihak PB XIII dan LDA untuk melakukan mediasi.
Tujuannya, lanjut Iwan, agar friksi yang selama selama ini terjadi di dalam pihak keraton bisa terselesaikan.
"Kami undang seluruh pihak keraton, dari mulai sinuhun dan adik-adiknya. Kami sudah beberapa kali berbicara dengan internal leraton. Pihak yang mungkin ada friksi kami coba mediasi agar ketemu solusi yang baik," tuturnya.
Iwan menjelaskan, hal tersebut menjadi solusi terbaik mengingat seluruh orang yang terlibat dalam konflik sinuhun dan LDA adalah keluarga besar Keraton Kasunanan Solo.
"Intinya itu kan keluarga semua saya sudah bertemu Mas Wali dan Gusti Purboyo (Putra Mahkota) juga menyampaikan agar rekonsiliasi. Permasalahan ini diselesaikan dengan cara baik-baik saja," ungkapnya.
Iwan juga menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan upaya lain di dalam keraton selain agar keduanya mau menyelesaikan permasalahan dengan cara kekeluargaan.
"Kami dari pihak luar keraton harapannya segera bisa rekonsiliasi lah. Sebab itu kita tidak melakukan upaya lain di keraton, karena kami menyadari itu lingkungan keraton dan kami menyadari semua adalah keluarga," ungkapnya.
Namun demikian, lanjut Iwan, peletakan petugas jaga untuk pengaman kawasan keraton akan dilakukan bila ada permintaan dari kedua belah pihak.
"Kalau demikian bila ada permintaan pengamanan kami beri pengamanan," ungkapnya.
Gegeran Keraton Solo Terulang
Sebelumnya, perseteruan keluarga Keraton Kasunanan Solo memasuki babak baru. Dua kubu yang berseberangan yakni PB XIII dan LDA terlibat bentrok, Jumat (23/12/2022) malam.
Masing-masing perwakilan dari kedua kubu mengaku kelompok mereka diserang terlebih dahulu.
Wakil Ketua LDA KP Eddy S Wirabhumi mengatakan ada sejumlah 50 orang yang hendak mengunci seluruh pintu akses ke Sasana Wilapa sekitar pukul 21.00 WIB.
Salah seorang dari kelompok tersebut membawa dan kemudian menodongkan senjata api.
"Yang bertahan hanya beberapa abdi dalem kalu disuruh melawan ya pastinya tidak berani," uajrnya.
Menurutnya, pihak LDA yang saat itu tengah berjaga di dalam kawasan Keraton Surakarta dan hanya bertahan agar tetap bisa berada di dalam keraton.
"Karena ada aksi pasti ada reaksi Mas Yudistira tadi faktanya digebukin. Tapi setelah itu jika maksud melakukan pembelaan itu saya rasa wajar-wajar saja," ujarnya.
Eddy menjelaskan, bila ada oknum lain yang ikut andil dalam perseteruan keluarga inti keraton.
"Ya, kami terus mewanti-wanti untuk Jangan ikut-ikut karena ini merupakan masalah keluarga biar diselesaikan oleh keluarga inti," jelasnya.
Pihak PB XIII yang diwakili oleh Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KP Dani Nur Adiningrat mengklaim, ada perintah dari sinuhun untuk mengamankan area keraton.
"Ancaman ke pihak kami naik karena ada pemukulan. Akhirnya abdi dalem kami dapat dhawuh dalem untuk mengamankan area keraton," ungkapnya.
Dani menjelaskan, pengamanan yang dimaksud bertujuan agar tidak ada pergerakan bebas dari orang-orang yang sedang berada di dalam keraton.
"Terus kami juga untuk menurunkan tensi menjaga keamanan keraton dan lain sebagainya. Ternyata abdi dalem yang ditugaskan itu diserang menggunakan alat-alat. Ada yang pake pentungan dan lain sebagainya sampai jatuhlah korban," tuturnya.
Dani menambahkan, ada sekitar 4 hingga 5 orang di pihaknya yang mengalami luka berdarah dan setelah kejadian sudah langsung dibawa ke rumah sakit.
"Kejadian ini adalah kejadian kekerasan yang terjadi beruntun bukan cuma antara personal dan by personal," tandasnya.
Polda Jateng Klarifikasi Penodongan Senjata oleh Polri
Konflik internal yang terjadi di Keraton Kasunanan Solo menjadi keprihatinan banyak pihak termasuk jajaran kepolisian.
Polri berharap konflik di lingkungan Keraton Kasunanan Solo segera menemukan titik temu sehingga situasi menjadi reda dan berujung pada rekonsiliasi keluarga yang melegakan semua pihak.
Hal ini disampaikan Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy yang menyebut Keraton Kasunanan Solo merupakan aset penting bangsa dan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, khususnya Solo.
"Permasalahan yang terjadi merupakan masalah internal Keraton Kasunanan. Kita berharap ada penyelesaian tuntas yang bisa diterima pihak-pihak yang terlibat," ucap Iqbal, Minggu (25/12/2022).
Terkait insiden keributan yang melibatkan pihak Keraton Kasunanan dengan LDA pada Jumat malam (23/12/2022), dia memastikan tidak ada aksi penodongan senjata oleh anggota Polri.
"Tidak ada penodongan atau penyalahgunaan senjata seperti yang dikabarkan," terangnya.
Keberadaan anggota Polri di keraton, lanjut Iqbal, berdasarkan permintaan tertulis Keraton Kasunanan pada kepolisian. Sesuai SOP, tugas mereka di lingkungan Keraton adalah berjaga.
"Ada empat anggota yang bertugas di keraton. Pada saat kejadian mereka malah melerai pihak-pihak yang bersengketa tapi tidak ada aksi penodongan seperti yang disampaikan," lanjut Iqbal.
Meski tidak melakukan aksi tersebut, sambung dia, anggota-anggota tersebut tetap dimintai keterangan. Satu orang anggota diperiksa langsung di Bid Propam Polda Jateng
"Saat ini dilakukan pendalaman oleh Bidpropam Polda Jateng," tandasnya. (*)
Baca juga: Pemkot Upayakan Mediasi Konflik Keraton Solo, Pihak PB XIII: Tidak Pantas Raja Duduk Sejajar
Baca juga: Kombes Iqbal Tegaskan Tak Ada Penodongan Senjata Kepada Cucu Paku Buwono XIII di Keraton Solo
Baca juga: Imbas Kericuhan, Wisata Museum Keraton Solo Ditutup Sementara