Berita Nasional
Peristiwa Mencurigakan Sebelum Rumah Jaksa KPK di Jogja Dibobol Maling, Pak RT Dilapori Warga
Ada peristiwa tak biasa yang terjadi sebelum rumah seorang jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial FAN dibobol maling
TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Ada peristiwa tak biasa yang terjadi sebelum rumah seorang jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial FAN dibobol maling.
Dalam peristiwa pencurian tersebut, maling tidak menguras harta pak jaksa.
yang hilang adalah laptop kerja dan berkas-berkas.
Ketua RT Jalan Arjuna, Kampung Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Saptadi, dilapori warganya jika ada seseorang yang mencurigakan sebelum peristiwa itu.
Baca juga: Rumah Jaksa KPK di Yogyakarta Dibobol Maling, Cuma Incar 2 Jenis Barang Ini, Pak RT Sampai Heran
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Parkiran Makam Sunan Giri Gresik, 6 Siswi Peziarah Jadi Korban
Menurut laporan warga kepada Saptadi, orang tersebut mengendarai sepeda motor dan sempat memotret sekitaran rumah FAN.
"Saya tidak tahu. Saya cenderung sering pergi. Tapi informasi (dari warga) betul ada yang sering memotret itu (rumah FAN) orang pakai motor tahu-tahu datang. Bukan saya (melihat) hanya saya dari warga (informasinya). Siapa enggak jelas, dari mana enggak jelas," kata Saptadi, saat ditemui Senin (26/12/2022).
Dia mengatakan, waktu kejadian Sabtu (24/12/2022) dirinya sedang tidur siang.
Ketika terbangun, banyak pesan singkat di WA grup yang menginformasikan rumah FAN baru saja kemalingan.
Saptadi bersama warga sekitar Jalan Arjuna bergegas ke rumah FAN.
Di sana sudah ada beberapa polisi yang melakukan olah TKP.
"Apa yang hilang? Saya nunggu di luar, ada RW ada dari kepolisan. Yang masuk kan polisi, kami di luar. Warga pengurus kampung nggak boleh masuk, ada police line. Setelah denger-denger, sambil nunggu apa yang hilang ternyata cuma laptop," jelasnya.
"Intinya ada kemalingan tapi tidak menguras harta benda, tapi ada yang dituju cuma laptop," sambung Saptadi.
Saptadi mengetahui jika FAN merupakan seorang jaksa di KPK.
Sehingga dia menyimpulkan pencuri pada saat itu tidak mengarah pada harta benda, melainkan alat kerja.
"Jaksa dan di KPK itu yang kami ketahui. Beliau pasti menangani kasus tertentu yang mungkin kita nggak tahu," ujarnya.