Guru Berkarya
Penerapan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPAS
Karakteristik utama Kurikulum Merdeka adalah lebih mengedepankan pengembangan keahlian dan karakter siswa
Oleh: Sunarti, S.Pd., M.Pd., Guru IPAS SMK N 5 Semarang
Karakteristik utama Kurikulum Merdeka adalah lebih mengedepankan pengembangan keahlian dan karakter siswa yang dibangun melalui proses pembelajaran berbasis projek (PjBL) untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam penerapannya akan lebih menitikberatkan pembahasan pada materi yang bersifat esensial sehingga proses pembelajaran bisa lebih mendasar khususnya pada pengembangan kompetensi yang meliputi literasi dan numerasi. Dalam rangka penguasaan kecakapan abad-21 maka pembelajaran sains termasuk IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) dipandang bukan hanya untuk pengalihan pengetahuan dan keterampilan saja kepada siswa, tetapi siswa juga harus terlibat secara aktif dalam aktivitas pembelajaran untuk mengkonstruksi pengetahuan dan memahami konsep materi.
IPAS sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia sebagai individu dan makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya berprinsip membantu siswa menumbuhkan keingintahuannya terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk melatih sikap ilmiah (keingintahuan yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, analitis dan kemampuan mengambil kesimpulan yang tepat) dalam diri siswa.
Pembelajaran IPAS yang kurang optimal mengakibatkan rendahnya hasil belajar IPAS. Dalam mengatasi hal tersebut perlu penerapan pembelajaran variatif. Salah satu metode yang dapat melatih sikap ilmiah adalah mind mapping. Mind mapping sebagai salah satu metode belajar yang dirancang dengan cara memetakan informasi dalam bentuk grafis. Mind mapping dapat dipetakan menggunakan garis percabangan, gambar, maupun kata kunci yang saling berkaitan dengan konsep atau ide utamanya. (Ahmad, 2021).
Untuk membuat peta pikiran, siswa hendaknya menggunakan bolpoint atau spidol bewarna dan memulai dari bagian tengah kertas. Kalau bisa, siswa menggunakan kertas lebar untuk mendapatkan lebih banyak tempat. Langkah-langkah dalam pembuatan peta pikiran adalah sebagai berikut; tulis gagasan utamanya di tengah-tengah kertas dan lingkupilah dengan lingkaran, persegi, atau bentuk lain; tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin atau gagasan utama (jumlah cabang-cabangnya dapat bervariasi, tergantung dari jumlah gagasan dan segmen, gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap cabang; tuliskan kata kunci kata-kata yang menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu ingatan) pada tiap-tiap cabang yang dikembangkannya untuk detail; dan tambahkan simbol-simbol dan llustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. https://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-metode-pembelajaran-mind-mapping/
Sebagai contoh, saat membuat mind mapping dengan tema utama Energi dan Perubahannya, sub tema yang dapat digunakan adalah energi dan perubahannya, energi terbarukan, dan panel surya dengan menggunakan warna hijau dan merah. Saat menggunakan warna pada pada sub-tema atau pada berbagai topik tertentu, nantinya otak akan lebih mudah dalam mengasosiasikannya dengan topik yang bersangkutan. Metode ini telah penulis terapkan di kelas X DPIB 1 SMK Negeri 5 Semarang.
Melalui metode mind mapping telah penulis buktikan mampu melatih siswa memahami berbagai informasi penting, meningkatkan ketelitian dalam menyusun informasi, meningkatkan kemampuan dalam memahami materi (terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa), dan meningkatkan kreativitas dan produktivitas serta menghemat waktu. Dengan metode ini, penulis berusaha membantu siswa untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, pembelajaran perlu berpihak dan memberi kemerdekaan kepada peserta didik sesuai dengan konsep merdeka belajar dalam Kurikulum Merdeka.