Berita Viral
Soal Dilaporkan ke KPK Diduga Jual Bantuan untuk Korban Gempa, Bupati Cianjur: Terlalu Naif
Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut laporan atas dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sungguh keterlaluan
TRIBUNJATENG.COM - Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut laporan atas dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sungguh keterlaluan.
Herman dilaporkan atas dugaan menyelewengkan bantuan untuk korban gempa Cianjur oleh Acsenahumanis Respon Foundation.
Herman pun mempersilakan jika KPK atau siapa pun yang ingin tahu untuk mengecek transparansi pengiriman bantuan ke korban gempa Cianjur.
Herman dituding menjual bantuan logistik dari pihak asing bernama Emirates Red Crescent pada bulan November.
Baca juga: SS Keluar Minta Tolong Menggendong Bayinya, Tubuh Mengepul Disiram Air Keras Suami, Motif Terungkap
Baca juga: Cuaca Ekstrem hingga 2 Januari 2023 Akan Terjadi 9 Wilayah, Berikut Pediksi BMKG
Bantuan tersebut diduga dikemas ulang kemudian dijual ke pasar.
Ditemui di Pendopo bupati, Senin (26/12/2022), Herman menilai perbuatan itu terlalu naif untuk dilakukan.
Padahal, Bupati juga memiliki sumber pendapatan selain memakan bantuan untuk warga yang bernasib malang.
"Saya terlalu naif kalau harus menjual barang-barang bantuan, masyarakat Cianjur kasihan. Bupati banyak kerjaan yang lain," beber Herman dikutip Kompas.com.
Menurut Herman, pihaknya selalu cermat mencatat dan mendokumentasi selurut bantuan yang diterima pemerintah daerah.
Apalagi setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Pisodapur yang dapat merekam jumlah bantuan dan penyaluran secara online.
"Terima apa saja dan itu ada tanda terimanya. Setelah itu ada permintaan dari masyarakat, melalui RT, RW, kades, camat. Setelah diverifikasi lalu disalurkan bantuannya, dan itu semua tercatat, ada buku catatannya," tutur Herman.
Ia pun mempersilakan para pihak untuk mengecek langsung ke lokasi penyimpanan di dalam gudang.
"Silakan cek ke gudang, tanggal berapa penerimaannya, dikirim ke mana saja, transparan," terang Herman.
"Silakan saja. KPK juga nanti akan menilai ini benar atau tidak. Saat ini saya fokus saja bekerja untuk rakyat. Rakyat masih di tenda-tenda (pengungsian), itu tugas kita, tugas pemerintah," tandasnya.
Sebelumnya, Acsenahumanis Respon Foundation menuding bantuan berupa 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu dengan sumber tenaga solar, serta battery charger untuk tenda telah diselewengkan.