Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Lengan Satu Santri Terpaksa Diamputasi di Reruntuhan Pesantren Buduran

Tiga santri tewas dalam insiden musala ambruk di Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Penulis: Achiar M Permana | Editor: galih permadi
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Rabu 1 Oktober 2025 

TRIBUNJATENG.COM, SIDOARJO – Bangunan tiga lantai yang difungsikan sebagai musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan salat asar berjemaah, pada Senin (29/9/2025) sore.

Tiga santri tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Akibat kejadian itu, sejumlah santri terjebak di dalam reruntuhan bangunan. 

Baca juga: Sempat Tak Sadar, Difalya Cendekya Taruni Alumni SMA Taruna Nusantara Akhirnya Meninggal di Semarang

Viral Seniman Hajatan Dikeroyok dan Dihantam Kursi Besi di Klaten, Manten Pria Ikut Diciduk Polisi

Semuanya Sakit, Haikal Santri Terjebak Reruntuhan Mushola Ponpes di Sidoarjo Merintih Kesakitan

AMBRUK: Kondisi bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk, sebanyak 79 korban dievakuasi dan satu orang dinyatakan meninggal dunia, Senin (29/9/2025). (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)
AMBRUK: Kondisi bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk, sebanyak 79 korban dievakuasi dan satu orang dinyatakan meninggal dunia, Senin (29/9/2025). (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH) (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

Ketiga korban  tewas, yakni Maulana Affan Ibrahimafic (14), asal Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura; Mochammad Mashudulhaq (14), warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya; dan Muhammad Soleh (22), asal Bangka Belitung.

Affan meninggal di lokasi kejadian, Selasa (30/9) dini hari.

Dua korban terakhir meninggal dunia di RSUD RT Notopuro, Sidoarjo.

Sejumlah santri masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan musala Pesantren Buduran, demikian Ponpes Al-Khoziny dikenal publik dan hingga kini masih dalam proses evakuasi. 

Pantauan di lokasi, Selasa, ribuan wali santri memenuhi Kampus 2 Al-Khoziny, yang dijadikan sebagai posko. 

Mereka menantikan kabar anaknya yang masih belum diketahui keberadaannya.

Selain itu, di dalam posko juga berdiri dapur darurat yang menyuplai makanan untuk keluarga maupun petugas dan dilengkapi dengan pos kesehatan. 

Kantor SAR Kelas A Surabaya mencatat, korban yang sudah terevakuasi sebanyak 102 orang.

Dari jumlah itu, 11 orang dievakuasi oleh petugas, sedangkan korban lainnya evakuasi mandiri.

Seluruh korban dibawa ke RSUD RT Notopuro dan Rumah Sakit Siti Hajar.

Namun, sebagian besar sudah dibawa kembali ke rumah. 

Masih hidup

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved