Berita Jepara
Terdampak Cuaca Buruk, Harga Telur di Karimunjawa Melambung Hingga Rp 50 Ribu Per Kilogram
Cuaca buruk berimbas pada penghentian aktivitas pelayaran yang mempengaruhi harga bahan pokok di Karimunjawa di atas harga normal.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: raka f pujangga
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Akibat cuaca buruk yang berimbas pada penghentian aktivitas pelayaran mempengaruhi harga bahan kebutuhan pokok di Karimunjawa.
Sejak Jumat (23/12/2022), rute pelayaran Jepara-Karimunjawa dan sebaliknya dihentikan hingga kondisi cuaca membaik.
Kondisi cuaca Selasa (27/12/2022), diketahui ombak di perairan Jepara dan Karimunjawa setinggi 1,5-2,5 meter.
Baca juga: Prediksi BMKG, Malam Tahun Baru 2023 Dirundung Cuaca Ekstrem
Sementara gelombang di Laut Jawa bagian tengah mencapai 4 meter.
Kondisi itu tidak aman untuk aktivitas penyeberangan Jepara-Karimunjawa, ataupun sebaliknya.
Selama sepekan ini KMP Siginjai dan kapal cepat Express Bahari tidak melakukan penyeberangan karena faktor cuaca.
Faktor ini pula yang membuat harga beberapa bahan kebutuhan pokok melambung.
Seorang warga Desa Karimunjawa, Fahrul Alim mengungkapkan harga cabai dan telur telah merangkak naik.
Harga cabai telah menembus Rp 200 ribu.
Sementara harga telur juga naik kisaran Rp 45-50 ribu.
Harga tersebut jauh di atas harga normal di pasaran.
Sebagai perbandingan, harga telur di pasar Jepara, perkilo dijual Rp 28 ribu. Dengan demikian, harga telur di Karimunjawa hampir dua kali lipat dari harga normal.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, BMKG Prediksi Gelombang hingga 6 Meter Lebih di Sejumlah Wilayah
Menurutnya, kenaikan harga ini secara otomatis terjadi karena belum ada tambahan pasokan bahan pokok ke Karimunjawa.
Warga RT 3/2 itu mengungkapkan beberapa kapal pengangkut sembako telah berlayar ke Jepara.
Hari ini, Rabu (28/12/2022), kapal itu diperkirakan akan tiba kembali ke Karimunjawa. Menurutnya, kedatangan kapal pengangkut sembako itu bisa mencegah harga sembako semakin naik.