Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Jamboard Tingkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Tantangan pendidikan pada revolusi industri 4.0 harus mempu mengakomodasi kebutuhan sumber daya manusia sesuai perkembangan zaman.

Editor: galih permadi
IST
ZAENAL ABIDIN, S.Pd.I,M.Pd., Guru PAI SDN Jinggotan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara 

Oleh: ZAENAL ABIDIN, S.Pd.I,M.Pd., Guru PAI SDN Jinggotan, Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara

Tantangan pendidikan pada revolusi industri 4.0 harus mempu mengakomodasi kebutuhan sumber daya manusia sesuai perkembangan zaman. Revolusi industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Dengan demikian sudah menjadi keharusan bagi siswa kita untuk diperkenalkan pada pembelajaran berbasis digital. Dalam pelaksanaanya, seyogyanya pembelajaran berbasis digital harus merangsang siswa untuk bisa berpikir kritis selaras dengan profil pelajar pancasila. Berpikir kritis adalah aktivitas mental individu untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan berbagai informasi yang sudah diperoleh melalui beberapa kategori (Wulandari, 2017). Lebih lanjut lagi Ratnaningtyas (2016) menambahkan bahwa seseorang yang berpikir kritis dapat dilihat dari bagaimana seseorang itu menghadapi suatu masalah. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Zakat pada siswa Kelas VI SDN  Jinggotan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Semester I Tahun Pelajaran 2022/2023 belum mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.  Kamampuan siswa memahami materi zakat masih sangat rendah. Hal tersebut membuat Guru PAI menemukan solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis yaitu dengan  memanfaatkan media digital jamboard.

Jamboard adalah papan tulis digital dari google yang telah terintegrasi dengan berbagai layanan cloud (Ati Rosidah, 2022). Jamboard hadir untuk memudahkan kolaborasi secara real time antara guru dengan siswa sehingga bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Guru dalam kegiatan tatap maya dapat menampilkan google jamboard ini. Guru dapat mengajak siswa untuk membuat sketsa ide, memecahkan masalah atau menggambar secara kolaboratif dengan temannya. Papan tulis dapat juga difungsikan sebagai kanvas digital tanpa batas, dan bebas bentuk, serta dapat menyatukan gagasan, konten, dan semua orang. Sehingga kolaborasi dapat berlangsung di manapun secara real-time. Papan tulis digital juga bisa berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan atau mempresentasikan tugas siswa yang bisa di komentari oleh seluruh siswa di semua kelas.  

 Adapun implementasi dalam pembelajaran dengan cara guru memberikan pertanyaan pemantik berkaitan dengan zakat. Kemudian siswa diberikan batas waktu  untuk menulis sesuai pendapatnya pribadi sehingga akan muncul ide yang berbeda-beda dari setiap siswa.  Setelah siswa  menulis idenya pada jamboard atau pendapatnya kemudian guru mengevaluasi semua pendapat yang disampaikan oleh siswa. Evaluasi ide dilakukan dengan menentukan ide-ide mana saja yang positif atau kreatif. Namun yang perlu diperhatikan bahwa guru atau siswa tidak boleh melakukan kritik atas ide atau pendapat yang disampaikan. Hal tersebut dimaksudkan agar semua siswa termotivasi untuk menuliskan pendapatnya serta tidak merasa takut dan malu dengan pendapat yang dituliskan. Dalam kegiatan pembelajaran guru harus berusaha menuntut siswa untuk memahami materi yang diajarkan dengan memperhatikan kebutuhan belajar siswa.

Dalam pelaksanaan  pembelajaran dengan jamboard yang dilakukan penulis pada kelas yang diampu, dapat meningkatkan  kemampuan berpikir kritis siswa. Siswa menjadi berani untuk mencurahkan pendapatnya pada papan digital. Siswa sangat termotivasi dengan media pembelajaran digital yang berbeda pada pembelajaran di kelas sebelumnya. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan reward untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Untuk mendapatkan kemampuan berpikir kritis yang maksimal, guru harus melaksanakan kegiatan dengan bervariasi dan bertahap. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapatnya secara individu maupun kelompok.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved