Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Hakam Sebut Penangan Stunting di Wilayah Pesisir Semarang Butuh Peran Lintas Sektoral

Kondisi pesisir Semarang dinilai memperparah kondisi stunting. Maka dari itu,  Penangan Stunting di wilayah pesisir butuh kerja sama

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Iwan Arifianto
Para anak di pesisir Semarang bermain di tengah banjir rob yang terjadi di depan rumah mereka. Kondisi tersebut dinilai memperparah kondisi mereka yang stunting di Kota Semarang. 

Terutama anak kelimanya yang alami stunting. "Ada rob bikin anak sering sakit jadinya tidak mau makan, makannya sulit jadinya stunting," ujarnya.

Ia dan istrinya sudah berupaya untuk memperbaiki kondisi gizi anaknya.

Terutama istrinya, Sukmaningsih (36), di tengah kesibukannya  bekerja sebagai buruh pabrik kadangkala sering membuat menu makanan pendamping ASI (MPASI).

"Saya lihat caranya di YouTube, namun karena anak seringnya sama suami jadi makanan kalau tidak beli ya bikin kuah mie instan," ujar Sukmaningsih.

Rumahnya yang direndam rob berdampak pula bagi kesehatan anaknya berupa sering sakit pilek, batuk hingga demam sehingga nafsu makan berkurang.

Kondisi tersebut lebih parah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mana rob terjadi hampir setiap hari sebelum ada sheet pile di depan rumahnya.

Dulu keempat anaknya kerap terkena diare karena direndam rob setiap hari.

"Sekarang rob terjadi  saat gelombang tinggi saja, sakit diare sudah jarang seringnya sakit demam dan panas," papar Supriyono.

Perempuan Tambak Lorok, Supriyanti (35), menuturkan, anaknya yang berusia tiga tahun mengalami stunting sejak setahun lalu.

Diakuinya, kondisi rob tidak bisa jualan sehingga tidak bisa kerja yang berimbas tak ada pemasukan. Hal itu secara langsung berdampak pada pemenuhan gizi anaknya.

"Makan jadi seadanya, tahu dan tempe mengikuti orangtua," terangnya.

Ia menyebut, belum sempat bikin MPASI bagi anaknya lantaran tidak ada waktu. Seluruh waktunya habis untuk bekerja sebagai pedagang sayur dan mengurus tiga anaknya.

"Anak saya tiga memang kecil-kecil, mungkin semuanya dulu stunting tapi tidak terdeteksi," jelasnya.

Faktor Alam

Koordinator kader stunting  Tambak Mulyo dan Tambakrejo,  Tanjung Mas,Suntiah (52) mengatakan, faktor alam seperti rob ikut berkontribusi  dalam menyumbang stunting.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved