Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Nilai Tukar Petani di Jateng Bulan Desember 2022 Naik 1,91 Persen

BPS Jateng catat NTP Jateng pada Desember 2022 sebesar 107,27 atau naik 1,91 persen.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Tangkap layar- press conference BPS Jawa Tengah secara virtual, Senin (2/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah pada Desember 2022 sebesar 107,27 atau naik 1,91 persen dibanding NTP bulan sebelumnya yang sebesar 105,26.

Hal itu dikatakan Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah Arjuliwondo saat rilis data BPS secara virtual, Senin (2/1/2023).

"Pada Desember 2022, NTP kita di Jateng menggembirakan yaitu 107,27 pesen indeksnya. Dibandingkan tahun dasar yaitu 2018, terjadi kenaikan 7 persen. Jadi harga-harga yang diterima petani lebih besar naiknya dibandingkan barang-barang atau komoditas yang dibayarkan petani, baik itu untuk konsumsi rumah tangga Pak Tani, Bu Tani, maupun untuk usaha produksi pertaniannya," katanya.

Disebutkan lebih lanjut, kenaikan NTP disebabkan kenaikan Indeks harga yang Diterima petani (It) sebesar 2,80 persen lebih cepat dibanding kenaikan Indeks Harga yang Dibayar petani (Ib) sebesar 0,88 persen.

Subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor tanaman pangan sebesar 1,75 persen; subsektor hortikultura sebesar 5,18 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,41 persen; dan subsektor peternakan sebesar 0,21 persen.

Sementara itu, subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah subsektor perikanan sebesar -0,23 persen.

"Hampir seluruh sektor mengalami kenaikan, kecuali di perikanan yang disebabkan turunnya NTP pada sub kelompok pembudidaya ikan," terangnya.

Tercatat pada Desember 2022, komoditas pertanian yang mengalami kenaikan harga antara lain gabah, bawang merah, kol/kubis, cabai rawit, pala biji, telur ayam ras, ayam ras pedaging, kerapu laut, belanak payau, layur, dan barakuda.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain jagung, nangka, salak, kacang panjang, teh, itik manila, sapi potong, nilem, gabus dan tenggiri.

Diantara 34 provinsi, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 2,26 persen dan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar -2,47 persen.

Pada Desember 2022, Indeks Konsumsi Rumah Tangga Perdesaan Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 1,20 persen.

Hal ini disebabkan oleh kenaikan pada indeks sub kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,00 persen; pakaian dan alas kaki sebesar 0,30 persen; perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,37 persen; kesehatan sebesar 0,11 persen; transportasi dan rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,38 persen; dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,47 persen.

Sementara informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Jawa Tengah Desember 2022 tercatat sebesar 107,91 atau naik sebesar 2,48 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya sebesar 105,30. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved