Banjir Semarang
Update Banjir Ungaran : Halaman Rumah Warga Sembungan Ungaran Kabupaten Semarang Masih Berlumpur
Luapan air Sungai Kaligarang yang menggenangi lingkungan Sembungan, Ungaran, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Rabu (4/1/2023)
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Luapan air Sungai Kaligarang yang menggenangi lingkungan Sembungan, Ungaran, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Rabu (4/1/2023) terpantau sudah surut pada Kamis (5/1/2023).
Jalan Kaligarang, akses penghubung Kantor Kecamatan Ungaran Barat dengan Alun-Alun Lama Ungaran yang semula terputus kini sudah bisa dilewati kendaraan.
Meskipun demikian, masih tampak lumpur, terutama di halaman rumah warga, tepi jalan dan bantaran sungai.
Seorang warga yang rumahnya sempat kebanjiran setinggi satu meter, Sugimah (60), mengaku kerepotan ketika harus membersihkan lumpur-lumpur sisa genangan air yang telah surut.
Lumpur yang berada di dalam rumahnya telah dia bersihkan, namun untuk lumpur yang berada di luar rumah masih memenuhi halamannya.
Dia juga merasa sedih ketika warung kelontongnya sepi karena dikelilingi lumpur.
“Waktunya dipakai untuk bersih-bersih, perabotan juga kotor semua,” ujarnya kepada Tribunjateng.com.
Sugimah menerangkan banjir terjadi tiap tahun ketika musim hujan, namun kali ini menurut dia termasuk yang paling parah.
Selain di rumah warga, banjir juga menggenangi sekitar MTs NU dan SMK NU Ungaran yang kini sudah surut.
Sejumlah siswa tampak membersihkan sisa-sisa lumpur di sekitar sekolah.
Seorang siswa kelas 11 DKV di SMK NU Ungaran, Rahmat, bercerita bahwa dirinya bersama teman-temannya berinisiatif untuk melakukan kerja bakti seusai banjir melanda.
“Biar para guru dan pelajar di sekolahan ini tidak terganggu aktivitasnya dan bisa melanjutkan proses belajar mengajar,” katanya.
Rahmat juga mengungkapkan, akibat banjir tersebut, siswa di sekolahan itu masuk hanya setengah hari.
Pemberitaan sebelumnya, banjir yang terjadi di tempat itu menjadi sorotan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Ngesti mengatakan, air di sungai meluap karena sedimentasi yang sudah tinggi.
Kisah Warga Semarang Kini Gunakan Perahu untuk Transportasi, Motor, TV, Kulkas Tergenang Banjir |
![]() |
---|
Wali Kota Agustina Ungkap Penyebab Banjir di Wilayah Timur, Penanganan Jadi Program 100 Hari Kerja |
![]() |
---|
Kembali Hujan, Dewan Minta Pompa Disiagakan Antisipasi Banjir Lagi di Tlogosari Kulon Semarang |
![]() |
---|
Tanggul Sungai Plumbon Jebol 3 Kali Dalam Sepekan Februari, Dewan Desak Segera Dinormalisasi |
![]() |
---|
BPBD Kota Semarang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kudu Genuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.