Banjir Semarang
Tanggul Sungai Plumbon Jebol 3 Kali Dalam Sepekan Februari, Dewan Desak Segera Dinormalisasi
Tanggul Sungai Plumbon, yang terletak di wilayah Kecamatan Tugu, Kota Semarang, kembali jebol, Kamis (6/2/2025) dini hari.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tanggul Sungai Plumbon, yang terletak di wilayah Kecamatan Tugu, Kota Semarang, kembali jebol, Kamis (6/2/2025) dini hari.
Informasi yang dihimpun, tanggul yang baru saja diperbaiki pada Rabu (5/2/2025), mengalami jebol lagi sekira pukul 2.15. Hal itu mengakibatkan wilayah RT 4 RW 4, Kelurahan Mangunharjo kembali diterjang banjir.
Diketahui, pada Minggu (2/2/2025), tanggul Sungai Plumbon yang tak jauh jebol dan sempat menggenangi perkampungan. Kemudian, dilakukan penambalan tanggul yang jebol.
Namun tanggul kembali jebol di titik yang lain pada Selasa (4/2/2025) malam. Sejumlah stakeholder bergotong royong memperbaiki tanggul dengan trucuk bambu dan sandbag. Tanggul yang diperbaiki itu kembali jebol pada Kamis dini hari.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan, jebolnya kembali tanggul Sungai Plumbon tentu membuat masyarakat khawatir. Pihaknya mendesak sungai tersebut segera dilakukan normalisasi.
"Kekhawatirannya ini musim hujan ekstrim. Itu mulai rembes dan jebol memang sudah langsung ditangani tapi sementara. Tapi, tadi malam jebol lagi," Pilus, sapaannya, Kamis (6/2/2025).
Dia berujar, semestinya normalisasi sudah mulai berjalan pada 2025 karena pembebasan lahan sudah mulai dilakukan.
Menurutnya, tidak ada tanah yang sengketa. Syarat yang sudah terpenuhi, ganti untung pembebasan lahan sudah terbayarkan. Namun demikian, diakuinya, masih ada beberapa yang belum terbayarkan. Dia berharap, bisa segera tuntas pada 2025 ini.
"Yang belum mungkin ada masalah, misalnya sertifikat atau ahli waris belum ketemu. Kalau yang sudah clear sudah dibayarkan," terangnya.
Pilus mengungkapkan, masyarakat berharap Sungai Plumbon segera dinormalisasi. Hanya saja, anggaran normalisasi berada di Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Dengan adanya efisiensi anggaran sesuai instruksi presiden, dia berharap anggaran normalisasi Sungai Plumbon tidak terpangkas.
"Kalau sudah terpangkas, apakah sungai Plumbon ini masih bisa teranggarkan dari Kemen PU? Karena fisik dari pusat kalau pembebasan lahan dari kota. Walaupun mengalami pengurangan anggaran, tapi yang sifatnya untuk musibah apalagi yang harus diprioritaskan tetap harus dianggarkan," tuturnya. (eyf)
Baca juga: Alasan Razman Nasution Ngamuk ke Hotman Paris Saat Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Halaman 64-65 Chapter 4 Kelas 9 SMP/MTs
Baca juga: Isra Miraj, 313 Siswa SDN Proyonanggan 5 Batang Donasikan 1.490 Mie Instan untuk Korban Banjir
Kisah Warga Semarang Kini Gunakan Perahu untuk Transportasi, Motor, TV, Kulkas Tergenang Banjir |
![]() |
---|
Wali Kota Agustina Ungkap Penyebab Banjir di Wilayah Timur, Penanganan Jadi Program 100 Hari Kerja |
![]() |
---|
Kembali Hujan, Dewan Minta Pompa Disiagakan Antisipasi Banjir Lagi di Tlogosari Kulon Semarang |
![]() |
---|
BPBD Kota Semarang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kudu Genuk |
![]() |
---|
FOTO-FOTO : Sudah Sepekan Wilayah Kudu Semarang Banjir, 288 Rumah Terendam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.