Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

HUT 50 PDIP

Singgung Tasdi Mantan Bupati Purbalingga Berlatar Belakang Sopir Truk, Megawati Nangis Campur Marah

Tangis Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputeri pecah saat menyinggung mantan Bupati Purbalingga, Tasdi.

Editor: muslimah
YouTube PDI Perjuangan
Tangis Megawati Soekarnoputeri pecah saat berpidato dalam HUT PDIP ke-50 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (10/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Tangis Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputeri pecah saat menyinggung mantan Bupati Purbalingga, Tasdi.

Tangis tersebut bercampur amarah.

Megawati menyebut soal Tasdi  saat berpidato dalam peringatan HUT PDIP ke-50 yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pda Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Menanti Surprise di HUT 50 PDIP, Ada Tradisi Khusus yang Dilakukan Megawati Sebelum Umumkan Capres

Baca juga: Selain Wasiat Buat Keluarga, Sejoli yang Meninggal Bergandengan Tangan Tulis Pesan Khusus ke Polisi

Awalnya, Megawati bercerita terkait sosok kader PDIP bernama Tasdi yang berhasil menjabat sebagai Bupati Purbalingga pada tahun 2016 meski berlatarbelakang sebagai supir truk.

Mantan Presiden RI ke-5 itu mengungkapkan terpilihnya Tasdi lantaran dicintai oleh rakyat.

"Saya yang suka nangis. Kaya gini aja mau nangis. Ada supir truk, dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat. Namanya Tasdi," katanya sembari meneteskan air mata.

Menurutnya, terpilihnya Tasdi menjadi contoh bahwa hubungan antara pemimpin dan rakyat adalah hal terpenting.

Tangis Megawati bercampur dengan marah pun terlihat ketika kader PDIP tidak memahami maksud darinya terkait kedekatan dengan rakyat, maka dia mendesak keluar dari partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.

"Jadi kamu (kader PDIP) kalau nggak bisa mengerti yang ibu maksud, jangan ada di PDI Perjuangan, jangan, lebih baik pindah, keluar," tegasnya.

"Karena di kita yang diperlukan adalah sehati (dengan rakyat -red)," sambung Megawati.

Megawati pun menegaskan tidak ada gunanya jika kader PDIP berjumlah besar tetapi tidak dekat dengan rakyat.

Dirinya pun membandingkan saat partai yang dipimpinnya sekarang ini masih bernama Partai Demokrasi Perjuangan (PDI) yaitu meski jumlah kader sedikit tetapi militan.

"Kalau nggak bonding (dengan rakyat), nggak ada guna (kader PDIP) segini banyak. Saya lebih baik dulu (jumlah anggota partai) kecil tapi militan," ujarnya.

Sebagai informasi, puluhan ribu kader PDIP hadir di JIExpo Kemayoran untuk menghadiri puncak peringatan HUT ke-50.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, ada 7.000 anggota Satgas Cakra Buana PDIP yang sudah berkumpul di lapangan JIExpo Kemayoran.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved