Forkopimcam Sukoharjo Awasi Peredaran Ciki Ngebul di Lingkungan Sekolah

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Makanan berasap atau ciki ngebul yang biasa dikonsumsi anak-anak ternyata membawa efek samping membahayakan. 

Belakangan muncul laporan kasus sejumlah anak keracunan hingga dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi jajanan itu. 
Kasus itu terus bertambah seiring peredarannya yang luas di berbagai daerah. 

Menindaklanjuti kejadian itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran (SE). 

Melalui SE itu, Kemenkes meminta dinas kesehatan di daerah membina dan mengawasi produk pangan siap saji menggunakan nitrogen cair yang beredar di masyarakat.

Forkopimcam Sukoharjo Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menindaklanjutinya dengan melakukan inspeksi dan pengawasan langsung ke lapangan. 

Sekolah dan sentra UMKM menjadi sasaran Forkopimcam untuk menelusuri jejak makanan berasap tersebut. Seperti di lakukan di Kelurahan Jetis Sukoharjo. 

"Di wilayah sini, kami tidak menemukan (ciki ngebul)," kata Camat Sukoharjo Havid Danang Purnomo, Rabu (11/1/2023) 

Kendati tak menemukan pedagang yang menjajakan makanan tersebut, pihaknya tetap melakukan sosialisasi dan edukasi, khususnya kepada siswa agar tak membeli atau mengonsumsi ciki ngebul. 

Mereka juga menyampaikan bahaya mengonsumsi ciki ngebul agar anak-anak menghindarinya. 

Kepala Puskesmas Sukoharjo Kunari Mahanani mengatakan, ciki ngebul berbahaya karena uapnya mengandung nitrogen. 

Zat itu akan berbahaya bagi organ lambung atau usus hingga menyebabkan korosi. 

"Efek samping nitrogen cair membuat perut kembung, terasa sangat sakit dan kaku seperti kayu," katanya. (*)