Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Penggemar Lato-lato Wajib Baca Ini, Psikolog Beberkan Ternyata Banyak Dampak Positif Main Lato-lato

Namun belakangan mainan lato-lato mulai meresahkan usai adanya kejadian anak yang terluka saat tengah bermain lato-lato

Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Seorang anak sedang main lato-lato di Kampung Melayu Semarang, Minggu (15/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Hari ini, siapa yang tak kenal permainan lato-lato.

Lato-lato, permainan yang saat ini tengah populer di masyarakat terutama dikalangan anak-anak.

Mainan ini juga mudah didapat dan banyak dijual di pinggir jalan.

Permainan jadul ini kembali digemari bahkan tak hanya anak-anak, tapi juga remaja dan orang dewasa ikut memainkan mainan ini.

Baca juga: Fakta- Fakta Menarik, Permainan Lato-Lato yang Viral, Marmin : Sehari 30-50 Pasang Lato-Lato Terjual

Baca juga: Viral, Anak Kucing Dicekoki Miras Tuak oleh Pemuda Ambarawa Semarang Hingga Dihujat Netizen

Namun belakangan mainan lato-lato mulai meresahkan usai adanya kejadian anak yang terluka saat tengah bermain lato-lato.

Tak hanya itu, suara lato-lato yang cukup nyaring juga mulai mengganggu.

Dikutip dari laman resmi UGM, melihat fenomena ini, Psikolog UGM, Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D., Psikolog., memberikan tanggapannya.

Koentjoro menyebutkan ada sisi positif yang perlu dipahami oleh masyarakat terkait per mainan lato-lato bagi anak-anak.

Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan anak untuk bermain gawai.

“Segi positifnya ketergantungan anak pada handphone (HP) jadi berkurang. Dulunya waktu untuk main HP sekarang ke lato-lato,” jelasnya saat dihubungi Selasa (10/01).

Tak hanya itu, Koentjoro menjelaskan melalui per mainan lato-lato anak-anak dapat melatih konsentrasi, ketangkasan fisik, kepercayaan diri, sosialisasi, dan lainnya.

“Lato-lato ini bisa menjadi sarana anak berolahraga, belajar konsentrasi secara murah,” tuturnya.

Terkait lato-lato yang melukai anak-anak ketika memainkannya, Koentjoro menyampaikan bahwa kehadiran orang tua dalam hal ini menjadi sangat penting.

Menurutnya, peran orang tua menjadi krusial untuk memberikan pemahaman atau mengedukasi anak-anak terkait cara, aturan, hingga bahaya dari setiap per mainan yang dimainkan termasuk lato-lato.

“Peran orang tua harus ada, bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak. Aturan kapan main juga dijelaskan seperti saat memakai HP, agar tidak mengganggu lingkungan,” ucapnya.

Lalu, apakah sekolah juga perlu melarang lato-lato?

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM ini kurang setuju jika sekolah melarang lato-lato.

Sekolah disini juga memiliki peran untuk memberikan pengertian pada siswanya akan aturan dan cara bermain lato-lato yang aman dan tidak mengganggu lingkungan.

Menurutnya, sekolah justru bisa menjadi fasilitator bagi anak dalam menyalurkan hobi bermain lato-lato.

Misalnya dengan menyelenggarakan lomba lato-lato yang tidak hanya sebagai sarana menampung hobi anak, tetapi juga mengajarkan bagaimana bermain secara jujur dan sportif.

“Sekolah mengingatkan. Bukan hanya sekedar melarang karena berbahaya atau membiarkan saja, namun anak-anak diingatkan bahaya lato-lato bagi diri sendiri dan orang lain serta kapan bisa bermain biar peka terhadap lingkungan,” katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Lato-lato Bisa Kurangi Ketergantungan Anak Main HP? Ini Kata Psikolog.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved