Berita Semarang
7 Kelurahan di Semarang Punya Tingkat Kemiskinan Tinggi
Tujuh kelurahan yang ada di Kota Semarang memiliki tingkat kemiskinan tinggi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tujuh kelurahan dari total 177 kelurahan yang ada di Kota Semarang memiliki tingkat kemiskinan tinggi. Tujuh kelurahan tersebut yaitu Bandarharjo, Tanjungmas, Kemijen, Rejosari, Muktiharjo Kidul, Tandang, dan Jomblang.
Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, tujuh kelurahan itu menjadi prioritas agar persoalan kemiskinan segera terselesaikan.
Presiden RI Joko Widodo, kata dia, menyampaikan, tingkat kemiskinan harus nol persen pada 2024 mendatang. Maka, perlu upaya-upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di Kota Lunpia.
Pemkot akan membuat pilot project kelurahan tangguh pangan dan gizi sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan.
"Ada tiga kelurahan yang beririsan di pesisir. Kami akan cari tahu kenapa di pesisir rendah. Ini akan di up agar tidak miskin," ujar Ita, sapaannya, Jumat (20/1/2023).
Penanganan kemiskinan, lanjut Ita, perlu ditangani sesuai kearifan lokal. Misalnya, Bandarharjo, Kemijen, Tanjungmas, dan Muktiharjo merupakan wilayah rawan banjir. Sehingga, perlu dilakukan penanganan banjir. Pasalnya, bencana bisa menjadi salah satu faktor pemicu kemiskinan.
"Kenapa di Tanjungmas banyak warga menengah ke bawah? Ternyata uang mereka untuk membangun rumah terus. Menabung untuk meninggikan rumah agar tidak kena banjir," paparnya.
Menurut Ita, warga akan semakin sejahtera jika tidak terjadi rob dan banjir karena pendapatan bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
Dengan kedatangan Menteri PUPR beberapa waktu lalu, dia optimis banjir di ibu kota Jawa Tengah bisa terselesaikan. Penambahan pompa Tenggang dan Sringin oleh Kementerian PUPR akan mengatasi persoalan banjir di wilayah Kemijen dan sekitarnya. Pembangunan sheetpile juga akan dilakukan di Tanjungmas untuk penanganan rob.
Di sisi lain, penanganan kemiskinan juga akan dilakukan melalui pasar murah, penggunaan dana bantuan tidak tetap (BTT), dan penanganan stunting. Pasalnya, di samping memiliki angka kemiskinan tinggi, tujuh kelurahan tesebut juga memiliki angka stunting yang tinggi.
"Di luar kelurahan itu ada yang miskin tapi tidak sebesar yang tujuh kelurahan itu. Wilayah itu miskinnya banyak, stuntingnya juga banyak. Ini harus ditangani," tegasnya. (*)
"Terpaksa Demi Susu Anak" Kisah Ayah Batal Masuk Penjara Setelah Mencuri Laptop di Semarang |
![]() |
---|
44 Posisi Lurah Kosong di Kota Semarang, DPRD: Jangan Dibiarkan Terlalu Lama |
![]() |
---|
Healing di Kota Lama Semarang: Momen Santai Mantan Menkeu Sri Mulyani Usai "Pensiun" |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Tinjau Dua Lokasi Kebakaran, Ternyata Salah Satunya TPS Liar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Petugas Kebersihan Telkom Ditemukan Tewas di Selokan Dekat Polda Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.