Berita Nasional
Gus Yahya Minta Capres-Cawapres Tak Catut Nama NU, Pengamat: Erick Thohir?
Penegasan ini disampaikan Gus Yahya berkali-kali mengingatkan agar bakal capres dan cawapres tidak mencatut nama NU dalam masalah politik.
TRIBUNJATENG.COM, KEDIRI - Calon presiden dan wakil presiden yang akan berkompetisi di pilpres 2024 diimbau tidak membawa-bawa Nahdlatul Ulama (NU).
Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf.
"Kalau nanti ada pilpres misalnya, nanti kami nyatakan tidak ada presiden atau wakil presiden atas nama NU," katanya, saat menghadiri Halaqah Fikih Peradaban di Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo Kediri, Sabtu (21/1/2022).
Penegasan ini disampaikan Gus Yahya berkali-kali mengingatkan agar bakal capres dan cawapres tidak mencatut nama NU dalam masalah politik.
Menurut dia, kalau ada orang NU menjadi capres atau cawapres, itu atas nama pribadi, serta track recordnya sendiri, bukan atas nama NU.
Dia menambahkan, kriteria NU terhadap capres dan cawapres harus memiliki kapasitas dan kredibilitas yang bisa dibandingkan satu dengan yang lain.
Meski demikian, pengamat politik Yuari Prayanto, atau akrab disapa Mazdjo Pray menilai, NU tengah mempersiapkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertarung di pilpres 2024 sebagai cawapres.
Menurut dia, hal itu terlihat dari berbagai penugasan dan panggung strategis yang diberikan ormas Islam terbesar di Indonesia itu kepada Erick Thohir dalam beberapa tahun terakhir.
“Erick Thohir juga sebagai Anggota Kehormatan Banser sering dipercaya menjalankan tugas-tugas strategis oleh PBNU. Meskipun Gus Yahya sudah menyatakan NU struktural tidak terlibat dalam politik praktis, Erick Thohir memiliki hubungan yang sangat dekat dengan para Nahdliyin,” katanya, dikutip Sabtu (21/1).
Yuari menuturkan, Erick Thohir kini banyak menerima penugasan strategis dari NU sebagai salah satu kader. Ia bahkan mengemban amanah sebagai Ketua Steering Committee Panitia Harlah ke-100 NU.
Sebagai Ketua Steering Committee, Erick Thohir mendapatkan panggung strategis di samping sebagai menteri untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas di kalangan warga NU atau Nahdliyin, termasuk dalam peringatan Harlah ke-100 NU, dengan sembilan acara berkelas nasional.
Dalam setiap kesempatan, Gus Yahya juga sering menyatakan Erick Thohir sebagai tokoh yang memiliki peran penting atas terselenggaranya berbagai acara NU kepada Nahdliyin di seluruh Indonesia.
Belum lagi dukungan yang diungkapkan secara jelas oleh Menag sekaligus Ketum GP Ansor, KH Yaqut Cholil Qoumas, yang juga saudara Ketum PBNU, kepada Erick Thohir.
Selain itu, Erick Thohir sebagai kader NU aktif membesarkan organisasi dan Nahdliyin melalui berbagai kegiatan, di antaranya pembangunan 250 Badan Usaha Milik NU atau BUMNU, program Santri Magang BUMN, Santripreneur, Pesantrenpreneur, Pertashop khusus Pesantren, Beasiswa Santri, dan Santri Makmur. (Surya/Tribunnews/Hasanudin Aco/tribun jateng cetak)
Polisi Buru Aset Rp3 Triliun Bos KSP Indosurya yang Kembali Jadi Tersangka dan Ditahan |
![]() |
---|
Teddy Minahasa Tak Lagi Berkelit, Akui Perintah Tukar Sabu dengan Tawas |
![]() |
---|
Mario Dandy dan Amanda Beda Versi soal Dugaan Pelecehan D terhadap AG |
![]() |
---|
Anies Baswedan Bantah Tudingan Curi Start Kampanye: Kalau di Kita Namanya Akselerasi |
![]() |
---|
KKB Titip Surat ke Pilot Susi Air Ditujukan untuk Jokowi hingga PBB, Ini Isinya |
![]() |
---|