Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Detik-Detik Tawuran Antar Pelajar SMKN Terekam CCTV di Jalan Mugas Dalam Semarang

Saksi menyebutkan tawuran terjadi saat pelajar SMKN 3 Semarang mencegat pelajar SMKN 4 Semarang saat melintas di Jalan Mugas Dalam, Semarang.

Istimewa
Dari rekaman CCTV, terlihat sejumlah siswa SMKN 3 Semarang,Ā mencegat dan menyerang sejumlah siswa SMKN 4 Semarang di Jalan Mugas Dalam, RT 6/RW 4 Kelurahan Mugasari, pada Kamis (26/1) sekira pukul 16:30 WIB. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) 3 Semarang dengan SMKN 4 Semarang terlibat tawuran, pada Kamis (26/1/2022).

Seorang saksi mata, Jirah (67) ungkap detik-detik tawuran antar sejumlah pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) 3 Semarang dengan SMKN 4 Semarang di Jalan Mugas Dalam, Kota Semarang.

Jirah yang saat itu berada di depan rumahnya mengaku melihat kejadian tawuran pada Kamis (27/1) sekira pukul 16:30 WIB.

"(Tawuran antar) SMK 4 sama SMK 3," ujar dia.

Baca juga: Video Kronologi Tawuran Untuk Konten Berujung Maut di Batang, 14 Anggota Geng Jadi Tersangka

Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat segrombolan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN 3 Semarang) mencegat dan menyerang sejumlah siswa SMKN 4 Semarang di Jalan Mugas Dalam, RT 6/RW 4 Kelurahan Mugasari, pada Kamis (26/1) sekira pukul 16:30 WIB.

"(Jumlah pelajar) kayaknya banyak yang SMKN 3, soalnya yang dicegat (dari pelajar) SMKN 4 itu ada beberapa orang saja," katanya.

"(Jumlah siswa SMKN 4) yang dicegat disitu ada dua (motor) terus (motornya) digeletakkan disitu karena didorong, terus (motornya) ditinggal lari, kemudian kuncinya di ambil siswa SMKN 3," ujar dia.

Dalam tawuran di lokasi tersebut, Jirah mengaku melihat sejumlah siswa yang mengunakan senjata atau alat.

"Senjatanya celurit, stick golf dan rantai, itu sepenglihata ku, tapi kalau yang linya tidak tahu," imbuhnya.

Tawuran antara SMKN 3 dan 4 Semarang (2)
Dari rekaman CCTV, terlihat sejumlah siswa SMKN 3 Semarang, mencegat dan menyerang sejumlah siswa SMKN 4 Semarang di Jalan Mugas Dalam, RT 6/RW 4 Kelurahan Mugasari, pada Kamis (26/1) sekira pukul 16:30 WIB.

Ia mengatakan sejata celurit tersebut belum sempat digunakan oleh pelaku tawuran, karena keburu dikejar oleh warga.

Karena ketahuan oleh warga, para pelaku tawuran pun membubarkan diri.

"Iya, langsung dikejar sama warga," jelas dia.

Namun, paska kejadian tersebut ada lima siswa yang diamankan oleh warga, yang kemudian diserahkan ke pihak yang berwajib.

"(Jumlah siswa yang diamankan) SMKN 4 dua orang dan SMKN 3-nya tiga orang (dibawa ke kantor polisi oleh warga)," kata dia.

"Terus Polisi datang bawa lagi satu mobil (siswa yang ikut tawuran). Jadi total ada dua mobil," tutupnya.

Berita sebelumnya, sejumlah siswa SMKN 4 dan SMKN 3 Semarang diamankan polisi setelah terlibat tawuran di Jalan Mugas Dalam Kota Semarang.

Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat segrombolan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negri 3 (SMKN 3 Semarang) mencegat dan menyerang sejumlah siswa SMKN 4 Semarang di Jalan Mugas Dalam, RT 6/RW 4 Kelurahan Mugasari, pada Kamis (26/1) sekira pukul 16:30 WIB.

Paska penyerangan tersebut, sejumlah pelajar yang terlibat diamankan warga, dan kemudian diserahkan ke pihak yang berwajib.

"Itu kemarin sudah diproses, diamankan oleh Polrestabes Semarang," ujar Kapolsek Semarang Selatan, KompolĀ Indra Jaya Syafputra kepada Tribunjateng.com, Jumat (27/1).

Baca juga: Pelaku Tawuran Maut di Batang Sepakat Sebut Korban Tewas karena Kecelakaan, Dibantah Pihak Medis

Indra mengaku belum mengetahui motif kedua pelajar tersebut melakukan tawuran.

"Motifnya sampai saat ini kita belum bisa dalami karena kan diamankan langsung sama pihak Polres. Cuman biasanya itu kan sebagian (pelajar) hanya ikut ikut saja, tanpa ada motif yang jelas," bebernya.

Agar insiden tawuran ini tidak terjadi secara berkelanjutan atau aksi saling serang.

Indra, kemudian memberikan edukasi terhadap pelajar di dua SMK Negri tersebut, hal itu, menurutnya, sebagai langkah antisipasi.

"Yang kita lakukan dari kemarin sampai hari ini itu antisipasi, tadi pagi kita sudah edukasi anak-anak itu," jelasnya.

Indra juga mengaku tak henti memberikan edukasi kepada para pelajar di wilayahnya yang acapkali dalam tanda kutip melakukan tawuran.

"Kemudian kita meminta bantuan peran serta dari sekolah, mungkin sering terjadi (tawuran) itu (karena apa ?) apakah memang kurang tegasnya dari pihak sekolah, atau mungkin kenapa ? Makanya kita minta peran serta dari sekolah dan juga pengawasan dari orang tua," ungkapnya.

Selain itu, Indra juga meminta kepada masyarakat turut berperan dalam rangka menjaga keamanan setempat, kata dia, bila ada kerumunan yang mencurigakan segera melapor atau membubarkan.

"Dan yang terakhir peran serta masyarakat, karena melihat TKP kemarin itu, kayaknya tidak di jalan-jalan protokol atau jalan utama, karena mungkin (pelaku tawuran) tahu Polisi suka patroli, nah ini mungkin agak masuk ke pemukiman," jelasnya.

"Tentunya kita mengharapkan peran serta masyarakat kalau ada kerumunan kerumunan, mungkin bisa dilaporkan atau juga mungkin dengan perangkat diwilayahnya itu untuk membubarkan," sambungnya.

"Jadi itu kita himbau turut serta peran dari sekolah, orang tua dan masyarakat," imbuhnya.

Baca juga: Pelaku Tawuran Maut di Batang Sepakat Sebut Korban Tewas karena Kecelakaan, Dibantah Pihak Medis

Indra menambahkan, bila tidak ada yang menjadi korban atau melapor dalam tawuran ini, sejumlah siswa yang telah diamankan pun akan dikembalikan pada orang tuanya masing-masing.

"Tapi kalau misalkan tidak ada korban dia hanya ikut ikut dan tidak ada laporan mungkin dikembalikan ke orang tua,"

"Sampai saat ini tadi, belum ada yang laporan (pelajar yang) mengalami luka atau ini (memar)," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved