Berita Semarang
Sejumlah Siswa SMKN Semarang yang Terlibat Tawuran Diamankan Polisii
Sejumlah siswa SMKN 4 dan SMKN 3 Semarang diamankan polisi setelah terlibat tawuran.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah siswa SMKN 4 dan SMKN 3 Semarang diamankan polisi setelah terlibat tawuran di Jalan Mugas Dalam Kota Semarang.
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat sejumlah siswa SMKN 3 mencegat dan menyerang sejumlah siswa SMKN 4 Semarang di Jalan Mugas Dalam, RT 6/RW 4 Kelurahan Mugasari, pada Kamis (26/1) sekira pukul 16.30 WIB.
Pasca penyerangan tersebut, sejumlah pelajar yang terlibat diamankan oleh warga, dan kemudian diserahkan ke pihak yang berwajib.
"Itu kemarin sudah diproses, diamankan oleh Polrestabes Semarang," ujar Kapolsek Semarang Selatan, Kompol Indra Jaya Syafputra kepada Tribunjateng.com, Jumat (27/1/2023).
Indra mengaku belum mengetahui motif kedua pelajar tersebut melakukan tawuran.
"Motifnya sampai saat ini kita belum bisa dalami karena kan diamankan langsung sama pihak Polres. Cuman biasanya itu kan sebagian (pelajar) hanya ikut ikut saja, tanpa ada motif yang jelas," bebernya.

Agar insiden tawuran ini, tidak terjadi secara berkelanjutan atau aksi saling serang. Indra, kemudian memberikan edukasi terhadap pelajar di dua SMK Negri tersebut, hal itu, menurutnya, sebagai langkah antisipasi.
"Yang kita lakukan dari kemarin sampai hari ini itu antisipasi, tadi pagi kita sudah edukasi anak-anak itu," jelasnya.
Indra juga mengaku tak henti memberikan edukasi kepada para pelajar di wilayahnya yang acapkali dalam tanda kutip melakukan tawuran.
"Kemudian kita meminta bantuan peran serta dari sekolah, mungkin sering terjadi (tawuran) itu (karena apa ?) apakah memang kurang tegasnya dari pihak sekolah, atau mungkin kenapa ? Makanya kita minta peran serta dari sekolah dan juga pengawasan dari orang tua," ungkapnya.
Selain itu, Indra juga meminta kepada masyarakat turut berperan dalam rangka menjaga keamanan setempat, kata dia, bila ada kerumunan yang mencurigakan segera melapor atau membubarkan.
"Dan yang terakhir peran serta masyarakat, karena melihat TKP kemarin itu, kayaknya tidak di jalan-jalan protokol atau jalan utama, karena mungkin (pelaku tawuran) tahu Polisi suka patroli, nah ini mungkin agak masuk ke pemukiman," jelasnya.
"Tentunya kita mengharapkan peran serta masyarakat kalau ada kerumunan kerumunan, mungkin bisa dilaporkan atau juga mungkin dengan perangkat diwilayahnya itu untuk membubarkan," sambungnya.
"Jadi itu kita himbau turut serta peran dari sekolah, orang tua dan masyarakat," imbuhnya.
Indra menambahkan, bila tidak ada yang menjadi korban atau melapor dalam tawuran ini, sejumlah siswa yang telah diamankan pun akan dikembalikan pada orang tuanya masing-masing.
"Tapi kalau misalkan tidak ada korban dia hanya ikut ikut dan tidak ada laporan mungkin dikembalikan ke orang tua,"
"Sampai saat ini tadi, belum ada yang laporan (pelajar yang) mengalami luka atau ini (memar)," tutupnya. (*)
Bawaslu Beri Penegasan ke Partai Politik, Kampanye ke Sekolah dan Rumah Ibadah Pelanggaran Berat |
![]() |
---|
Agro Cepoko Semarang, Belajar Bertanam Hingga Petik Buah Segar Langsung dari Pohon |
![]() |
---|
Kisah Ali Porter di Stasiun Tawang Semarang: Beban Mu Adalah Rezeki Ku |
![]() |
---|
Uptown Mall di BSB City Semarang Mulai Beroperasi, Hadirkan Area Terbuka Hijau |
![]() |
---|
Tawarkan Beragam Promo Menarik, Cokro Buka Outlet di Kota Semarang |
![]() |
---|