Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Stok Beras Bulog Pekalongan Masih Ada 3.200 Ton, Ramadin Ruding: Aman Sampai Lebaran Tahun Ini

Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding mengatakan, stok beras untuk wilayah eks- Karesidenan Pekalongan masih aman. 

TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding. 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Perum Bulog Cabang Pekalongan memastikan memiliki stok beras memadai di tengah isu kelangkaan yang sedang terjadi di beberapa daerah. 

Bahkan, pekan lalu Perum Bulog Cabang Pekalongan mengirimkan pasokan beras sekira 650 ton untuk Perum Bulog Cabang Banyumas. 

Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding mengatakan, stok beras untuk wilayah eks- Karesidenan Pekalongan masih aman. 

Dia masih memiliki stok sekira 3.200 ton. 

Stok tersebut diperkirakan juga bisa sampai Ramadan maupun Idulfitri. 

Baca juga: 28 Ton Beras Medium SPHP Didistribusikan ke 12 Pasar Karesidenan Pekalongan, Harga Cuma Rp 9.400

"Alhamdulillah stok paling aman."

"Sampai Ramadan dan Lebaran masih aman," kata Ramadin kepada Tribunjateng.com di Pasar Pagi Kota Tegal, Selasa (31/1/2023).

Meski begitu, menurut Ramadin, Ramadan diperkirakan akan berbarengan dengan masifnya masa panen. 

Sehingga harapannya sudah mendapatkan stok baru. 

Dia mengatakan, pihaknya pekan lalu pun mengirimkan pasokan untuk Perum Bulog Cabang Banyumas. 

"Iya betul, karena cabang kami dianggap mempunyai stok lebih banyak, karenanya kami kirim." 

"Tapi sudah dihentikan karena Cabang Banyumas sudah mendapatkan pasokan dari Jakarta," jelasnya.

Salurkan 28 Ton Beras SPHP

Sebelumnya, Perum Bulog Cabang Pekalongan menyalurkan beras medium dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 28 ton ke pasar se-eks Karesidenan Pekalongan, Selasa (31/1/2023).

Penyaluran diberikan kepada pengecer di 12 pasar dari Brebes hingga Batang. 

Beras medium yang disalurkan Bulog dalam SPHP tersebut, memiliki perbandingan harga yang cukup jauh dengan di pasaran.

Harga di pasaran saat ini Rp 12 ribu per kilogram. 

Sementara beras medium Bulog, masyarakat bisa membeli dari pengecer seharga Rp 9.400 per kilogram. 

Petugas Perum Bulog Cabang Pekalongan mengecek beras medium sebelum diserahkan kepada pedagang beras di Pasar Pagi Kota Tegal, Selasa (31/1/2023).
Petugas Perum Bulog Cabang Pekalongan mengecek beras medium sebelum diserahkan kepada pedagang beras di Pasar Pagi Kota Tegal, Selasa (31/1/2023). (TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

Baca juga: Prevalensi Stunting di Kabupaten Tegal Turun, Saat Ini Menduduki Peringkat 14 se-Jawa Tengah

Pedagang beras di Pasar Pagi Kota Tegal, Fitri (44) sangat terbantu dengan adanya program SPHP yang sudah berlangsung sejak November 2022. 

Karena harga beras medium saat ini masih tinggi, Rp 12 ribu per kilogram. 

Dia mengatakan, beras medium Bulog yang harganya Rp 9.400 per kilogram atau Rp 47 ribu per 5 kilogram tersebut, juga selalu ludes terjual. 

"Banyak yang nyari, yang antre banyak."

"2 hari kami dapat 2 ton, langsung habis hari itu," kata Fitri kepada Tribunjateng.com, Selasa (31/1/2023). 

Fitri mengatakan, harga beras saat ini masih mahal karena daerah distributor banyak yang terdampak banjir. 

Dia mencontohkan seperti Kabupaten Demak.

"Alasannya karena panen tidak ada."

"Kabupaten Demak biasanya sudah panen, tapi kebanjiran, jadi pasokannya susah," ujarnya. 

Baca juga: Kapolres Tegal Pimpin Apel HUT ke-42 Satpam: Pegang Teguh Nilai, Norma dan Etika 

Perum Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding mengatakan, SPHP merupakan program Bulog saat masyarakat kesulitan dengan kenaikan harga beras

Tahun lalu program ini bernama Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).

Dia mengatakan, pihaknya mendistribusikan 28 ton beras medium untuk 12 pasar di eks-Karesidenan Pekalongan. 

"Wilayah operasional kami 7 kabupaten/kota, dari Kabupaten Brebes hingga Batang."

"Ada 12 pasar dengan rata-rata 2 ton per pasar," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (31/1/2023). 

Ramadin mengatakan, penyaluran beras medium ini menyasar para pengecer dengan tujuan untuk memberdayakan mereka. 

Baca juga: Lomba Wirausaha Muda Pemula Kota Tegal 2023 Segera Dibuka, Ada 17 Bidang Usaha

Dari Bulog harga beras medium tersebut Rp 8.300 per kilogram. 

Sementara di pengecer penjualan maksimal seharga Rp 9.400 per kilogram. 

"Jika melebihi, sanksinya kami akan mencabut spanduk dan hak penjualan beras medium SPHP tersebut," jelasnya. 

Ramadin berharap, penyaluran beras medium SPHP tersebut dapat membantu dan meringankan masyarakat. 

Dia memantau, saat ini sudah mulai terjadi penurunan harga beras secara bertahap. 

Harapannya harga beras sudah mulai normal dan sesuai standar pada Februari 2023. 

"Tapi prinsipnya tidak boleh ada kelangkaan beras di lapangan."

"Karenanya kami segera turun secara masif," ungkapnya. (*)

Baca juga: Batang Istimewa, Capaian Platform Merdeka Mengajar Langsung Meroket, Kini Peringkat 3 se Jateng

Baca juga: Penanganan Stunting, Program Prioritas PMI Kudus Tahun Ini, Sediakan Anggaran Rp 200 Juta

Baca juga: Kemenag Kudus: 1.275 Orang Masuk Daftar Sementara Keberangkatan Haji Tahun Ini

Baca juga: Ini Sepeda Gunung Buat Sutarno, 1 Februari 2023 Purna Tugas, Siapa Sekda Karanganyar Selanjutnya?

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved