Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Prevalensi Stunting di Kabupaten Tegal Turun, Saat Ini Menduduki Peringkat 14 se-Jawa Tengah

Angka prevalensi stunting di Kabupaten Tegal berangsur turun, kini peringkat 14.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Desta Leila Kartika
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal, Khofifah, saat memberikan paparan di acara sosialisasi KIE program bangga kencana, berlokasi di Balai Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Senin (30/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Angka prevalensi stunting di Kabupaten Tegal berangsur turun bahkan dari yang awalnya menduduki peringkat kedua tertinggi, sekarang ini menduduki peringkat 14 se-Jawa Tengah.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal, Khofifah, saat memberikan paparan di acara sosialisasi KIE program bangga kencana, berlokasi di Balai Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Senin (30/1/2023).

Khofifah mengungkapkan, prevalensi stunting di Kabupaten Tegal pada tahun 2021 sangat memprihatinkan karena berada di posisi kedua setelah Kabupaten Wonosobo dengan angka 28,1 persen. 

Tapi berkat kerjasama semua pihak, guyub rukun menangangi permasalahan stunting, akhirnya pada tahun 2022 bisa turun dan berada diperingkat 14 se Jawa Tengah dari yang sebelumnya dua tertinggi.

"Peringkat 14 ini bearti angka prevalensi stunting di Kabupaten Tegal turun sekitar 5,8 persen. Hasil tersebut menjadi lima besar yang cakupan penurunan stunting nya sangat besar. Jadi di Jawa Tengah ada lima kabupaten/kota yang tertinggi penurunannya dan salah satunya adalah Kabupaten Tegal," ungkap Khofifah, pada Tribunjateng.com.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga menyampaikan beberapa upaya yang dilakukan Pemkab Tegal untuk menangani masalah stunting.

Adapun upaya yang dilakukan seperti mengadakan kegiatan skrining anemia pada remaja putri.

Kemudian ada kegiatan Jumat Cantik yaitu pemberian tablet tambah darah yang menyasar anak-anak remaja putri SMA atau SMK.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal, Khofifah, saat memberikan paparan di acara sosialisasi KIE program bangga kencana, berlokasi di Balai Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Senin (30/1/2023).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal, Khofifah, saat memberikan paparan di acara sosialisasi KIE program bangga kencana, berlokasi di Balai Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Senin (30/1/2023). (Tribun Jateng/Desta Leila Kartika)

Selain itu, menggandeng kementerian agama Kabupaten Tegal melakukan bimbingan perkawinan kepada calon pengantin.

Sekaligus memberikan tablet tambah darah, dan mengukur lingkar lengan atas.

Kemudian ada juga pemeriksaan pada ibu hamil.

"Selain itu, kami dibawah pimpinan ibu Bupati menggalang kegiatan yang sampai detik ini sudah terkumpul Rp 57 juta untuk mendukung sebagai bapak atau ibu asuh anak stunting di Kabupaten Tegal. Dimana ibu Bupati dan para kepala OPD menjadi orangtua asuh, "jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menilai secara umum kasus stunting di Kabupaten Tegal jika berdasar hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) masih sekitar 20 persen. 

Kurang lebih sama dengan rata-rata kasus stunting nasional, sehingga ia menilai masih tergolong tinggi. 

"Maka disini, saya lihat memang butuh kerja keras semua pihak," tegas Hasto. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved