Berita Semarang

Warga Semarang Terganggu Setiap Malam Jumlat dan Malam Minggu, Ini Gara-garanya

Tiap malam Jumat dan Minggu Jalan Arteri Soekarno Hatta sering digunakan balap liar.

Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Muhammad Fajar Syafiq Aufa
Suasana Jalan Arteri Soekarno Hatta Kota Semarang saat siang hari. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menurut warga setempat, setiap malam Jumat dan malam Minggu Jalan Arteri Soekarno Hatta, Kota Semarang sering digunakan balap liar oleh sejumlah remaja.

"Tiap malam jumat, kalau malem minggu sih juga ada, tapi kalau yang paling rame tiap malam jumat," ujar warga Eko (51) kepada Tribunjateng.com, Senin (30/1).

Lanjutnya, mereka biasanya mulai melakukan balap liar di jalan tersebut sekira pukul 23.00 WIB sampai 02.00 WIB.

"Seng cok gawe totohan jam 11 sampai jam 2 itu beh (yang biasanya buat taruhan, jam 23.00 WIB sampai 02.00 WIB itu pak)," ujarnya kepada temanya disebelah.

Eko pun merasa terganggu dengan adanya balap liar yang sering dilakukan oleh remaja setiap Kamis malam dan Sabtu malam di sepanjang Jalan Arteri Soekarno Hatta ke arah barat.

"Iya terganggu, suwaranya (knalpot) bising,"

Suasana Jalan Arteri Soekarno Hatta Kota Semarang saat siang hari.
Suasana Jalan Arteri Soekarno Hatta Kota Semarang saat siang hari. (Tribun Jateng/Muhammad Fajar Syafiq Aufa)

"Malam Jumat sama malam Minggu ramainya, kalau hari-hari biasa selain Jumat dan Minggu enggak ada," ungkapnya.

Para remaja yang menurutnya seusia anak SMP dan SMA itu biasanya memulai balapan atau mengambil garis start di depan Perumahan Pondok Indah ke arah barat sampai depan Amni.

"Harapan kalau bisa dikosek (ditertibkan) kayak gitu, agar tidak berkelanjutan terus, itu pasti setiap malam Jumat sama malam Minggu," tegasnya.

Sementara warga lainnya, Hadi (67) mengaku kesal dengan ulah pelaku balap liar yang kadang menghentikan pengendara yang akan melintas.

"Kadang suruh berhenti, dari sana di-stop (karena jalanya digunakan untuk start balap liar) kalau (sudah start ) ya baru jalan," bebernya.

Dari pengalamanya itu Hadi pun mengaku terganggu sebagai penguna jalan.

"Kalau terganggu ya terganggu, mau berangkat pagi kok terus (dihadang)," katanya.

Hadi berharap polisi lebih ketat dalam menertibkan para pelaku balap liar di Kota Semarang.

"Kalau ditempat Manyaran (Jalan Suratmo) itu kalau malam (minggu) suaranya (knalpot) "weng weng" ya saya biarin aja, nanti kalau ada apa-apa kesangkut-sangkut saya (enggak berani) sudah tua soalnya," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved