Tribun Sejarah
SOSOK Keturunan Yahudi Yang Kuasai Klenteng Sam Po Kong di Pertengahan Abad 19
Klenteng Sam Poo Kong dan kawasan Simongan Kota Semarang, ternyata pernah dikuasai oleh tuan tanah keturunan Yahudi.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Klenteng Sam Poo Kong dan kawasan Simongan Kota Semarang, ternyata pernah dikuasai oleh tuan tanah keturunan Yahudi.
Hal itu membuat masyarakat Tionghoa yang melaksanakan sembahyang di Klenteng Sam Poo Kong pada pertengahan abad 19, harus membayar cukai tanah.
Dalam karya Kong Yuanzhi, Muslim Tionghoa Cheng Ho, Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara yang dikutip Tribunjateng.com, Kamis (2/2/2023), tuan tanah itu bernama Johanes.
Sebagai pemilik tanah di wilayah Simongan, ia menjadikan kawasan tersebut sebagai sumber keuntungan.
Kala itu masyarakat Tionghoa tak bisa sembarangan masuk ke Klenteng Sam Poo Kong.
Selain harus membayar, pintu kelenteng juga ditutup oleh Johanes.
Bahkan ia menerapkan biaya sewa tahunan sebesar 2.000 gulden kepada masyarakat Tionghoa yang akan bersembahyang di Klenteng Sam Poo Kong.
Kondisi itu membuat masyarakat Tionghoa tidak mampu membayar secara perorangan.
Alhasil masyarakat Tionghoa mengumpulkan dana secara kolektif untuk membuka pintu klenteng.
Saat itu dana yang dikumpulkan bisa tembus 5.000 gulden. Meski demikian masyarakat Tionghoa yang akan bersembahyang di Klenteng Sam Poo Kong merasa cukai tahunan yang diterapkan sangat tinggi.
Angin segar pun dirasa masyarakat Tionghoa pada 1879, ketika seluruh perbukitan Simongan dibeli Oie Tjie Sien.
Ia adalah ayah Oie Tiong Ham saudagar kaya yang terkenal dengan julukan raja gula di Indonesia di abad 19 hingga 20.
Klenteng Sam Poo Kong pun dipugar kembali oleh Oie Tjie Sien. Semenjak itu, siapa pun yang datang untuk bersembahyang atau berziarah di Klenteng Sam Poo Kong tidak dikenakan biaya.
Setelah Oie Tjie Sien meninggal, Oei Tiong Ham membentuk Yayasan Sam Poo Kong dengan Ketua Lie Ho Soem dan Wakil Ketua Oei Ing Poen pada 1937.
Menyusuri Jejak Penyebaran Islam di Ungaran Semarang, Makam Waliyullah Hasan Munadi di Nyatnyono |
![]() |
---|
SOSOK Gadis Tionghoa Jadi Pemicu Kekalahan Perang, Ini Deretan Kisah Asmara Pangeran Diponegoro |
![]() |
---|
Kisah Nyai Dasima Jadi Simpanan Belanda yang Mengalami Nasib Tragis di Akhir Hidupnya |
![]() |
---|
SOSOK Ini tak Mau Mati dan Berobsesi tetap Jadi Raja di Alam Baka, Rela Tumbalkan 6000 Perawan |
![]() |
---|
KISAH NYATA : Alat Vital Gadis Belia Diolesi Cabai Spanyol karena Tak Mau Dijadikan Gundik Belanda |
![]() |
---|