Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Astaga! Duloh Mengajak Berhubungan Badan Dulu Sebelum Bunuh Mertua Wowon, Lalu Dicekik Setengah Jam

Solihin (63) alias Duloh bercerita ia sempat mengajak mertua Wowon berhubungan badan dulu. Setelah itu ia mencekiknya selama setengah jam hingga mati

Editor: muslimah
Kompas.com/Istimewa
Solihin alias Duloh, tersangka pembunuhan berantai Wowon dkk. (Tangkapan layar Facebook Kompas.com) 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Solihin (63) alias Duloh bercerita ia sempat mengajak mertua Wowon berhubungan badan dulu.

Setelah itu ia mencekiknya selama setengah jam hingga mati.

Mertua Wowon yakni  Noneng Suryati merupakan salah satu korban pembunuhan berantai Wowon CS

Noneng merupakan ibu dari istri pertama Wowon, yaitu Wiwin Winarti.

Baca juga: Air Mata Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Membuat Arif Rachman Gundah Gulana, Kini Merasa Dijebak

Baca juga: Ban Pecah Picu Kecelakaan Maut: Pikap Nyemplung Sungai, Penumpang Tewas Terjepit

Noneng dan Wiwin dibunuh pada tahun 2021 setelah itu dikuburkan.

Keluarga mengira Noneng dan Wiwin yang tiba-tiba menghilang menjadi TKW di Malaysia.

Ternyata, sebelum membunuh Noneng, Duloh mengaku bahwa ia sempat mengajaknya untuk berhubungan badan.

Hal tersebut dilakukan Duloh lantaran Noneng menagih janji kepadanya terkait aksi penggandaan uang yang sebenarnya hanya akal-akalan Wowon dkk.

"Noneng Suryati sama saya nagih janji katanya Rp 25 juta, saya bilang uang dari mana, iya si Wowon.

'Yaudah kalau mau dibayar harus mau bersetubuh dulu' (kata Solihin ke Noneng)," ujar Solihin ketika ditanya awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).

Permintaan Solihin untuk berhubungan badan akhirnya disanggupi oleh Noneng.

Namun, sesudah itu Solihin langsung menghabisi nyawa Noneng dengan cara dicekik.

"Dicekik (lehernya) pakai tangan kanan, tangan kiri bekap itu mulutnya supaya enggak teriak (dilakukan) sampai setengah jam," ungkap Solihin.

Setelah Noneng meninggal dunia, Solihin langsung bergegas membawa jasad korban ke dalam lubang yang telah ia siapkan sebelumnya.

"Nah sesudah itu jam sembilan sampai setengah sepuluh kan langsung dibaringkan dulu, diangkat, dimasukin ke lubang (galian) itu," tutur Duloh.

Lubang tempat ditemukan mayat anak berusia 2 tahun dalam halaman rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Anak itu merupakan salah satu korban pembunuhan berantai Wowon cs.
Lubang tempat ditemukan mayat anak berusia 2 tahun dalam halaman rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Anak itu merupakan salah satu korban pembunuhan berantai Wowon cs. (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Sebagai informasi, pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), bersama M Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.

Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.

Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).

Mirisnya, Ai Maimunah merupakan istri Wowon sendiri, sedangkan dua korban tewas lain adalah anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.

Sementara itu, satu korban berinisial NR (5) yang sempat kritis adalah anak kandung Wowon dan Ai Maimunah. NR selamat karena hanya menyesap sedikit kopi.

Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan penipuan dan pembunuhan.

Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.

Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi.

Dari penelusuran penyidik, terdapat enam korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu (2), dan Farida.

Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat.

Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved