Berita Semarang

Nyadran di Makam Tlumpak Semarang, Rochimam Ingatkan Warga Bersihkan Hati

Ratusan warga memadati jalanan di depan Pemakaman Tlumpak, kawasan Pemakaman Umum Kristen, Sambiroto, Tembalang, Semarang, Jumat (4/2) pagi

Penulis: arief novianto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUN JATENG/ARIEF NOVIANTO
Warga mengikuti kegiatan Nyadran di jalan depan Pemakaman Tlumpak, kawasan Pemakaman Umum Kristen, Sambiroto, Tembalang, Semarang, Jumat (4/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan warga memadati jalanan di depan Pemakaman Tlumpak, kawasan Pemakaman Umum Kristen, Sambiroto, Tembalang, Semarang, Jumat (4/2/2023) pagi, sekitar pukul 08.00. 

Pantauan Tribun Jateng, mereka membawa makanan berbagai jenis, baik buah-buahan, jajan pasar, roti, nasi beserta lauk pauk, dan lain-lain.

Di area pintu masuk makam juga tersedia tumpeng yang akan dimakan warga bersama-sama setelah kegiatan doa.

Gabungan warga RW 08 Tlumpak, Tandang dan RT 06 dan 07 RW 01 Sambiroto itu mengikuti kegiatan Nyadran, sebagai agenda rutin tahunan menyambut Ramadan, tepatnya diselenggarakan setiap Jumat Kliwon di Bulan Rajab.

Sesepuh, sekaligus Ketua RT 06 RW 01 Sambiroto, Sardjono mengatakan, kegiatan itu sudah digelar sejak dirinya kecil, hingga sekarang sudah berumur sekitar 70 tahun.

"Makam ini sudah termasuk tua, menjadi tempat pemakaman leluhur di wilayah ini, sebelum pemekaran wilayah. Sejak kecil saya sudah ikut acara Nyadran di sini bersama orangtua," ujarnya kepada Tribun Jateng.

Ketua RW 08 Tlumpak, Rochimam mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai pengingat bagi warga, khususnya umat Muslim, bahwa sebentar lagi akan datang Ramadan.

Dalam hal ini, mereka diingatkan untuk menyiapkan hati menyambut bulan suci.

"Saya ingatkan warga agar membersihkan hati, dan menjalankan hal-hal yang baik, meskipun sebenarnya tidak hanya saat-saat ini dan Ramadan. Tetapi setidaknya, ini jadi pengingat untuk berbuat baik," jelasnya.

Menurut dia, Nyadran yang digelar merupakan tradisi rutin sejak zaman dulu, sekaligus menjadi kegiatan untuk meneruskan hal yang baik dari para pendahulu, nguri-uri budaya, sekaligus ajang silaturahmi warga yang biasanya selalu disibukkan dengan kegiatannya masing-masing.

Selain itu, Rochimam menuturkan, kegiatan yang digelar di makam itu juga menjadi momentum bagi warga untuk mendoakan sekaligus mengingat jasa para leluhur.

"Saya juga mengingatkan warga bahwa pada saatnya semua orang juga akan meninggal dunia, sehingga mereka juga harus terus ingat kepada Sang Pecipta," jelasnya.

Warga RT 06 RW 01, Sambiroto, Iwan Kristiyanto menyatakan, rutin mengikuti kegiatan itu setiap tahun, meski harus izin dari tempatnya bekerja.

"Saya menemani istri mendoakan leluhurnya yang dimakamkan di sini," jelasnya.

Warga lain, Wahyudi mengungkapkan, kedatangannya di acara itu untuk bersilaturahmi dan berdoa bersama dengan warga.

"Kami selalu berupaya untuk menjaga kekompakan dan silaturahmi antarwarga," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved