Berita Slawi
Penderita Kusta di Kabupaten Tegal Sebanyak 190 Kasus, Tertinggi di Kecamatan Adiwerna
Penyebaran penyakit kusta atau lepra di wilayah Kabupaten Tegal terutama pada tahun 2022 jumlahnya cukup tinggi mencapai 190 kasus.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Penyebaran penyakit kusta atau lepra di wilayah Kabupaten Tegal terutama pada tahun 2022 jumlahnya cukup tinggi mencapai 190 kasus.
Sementara kusta sendiri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium Leprae) menyerang kulit dan syaraf, tapi tidak berbahaya apabila diobati dengan tepat.
Informasi tersebut disampaikan oleh, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, saat ditemui Tribunjateng.com di depan Balai Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten, Rabu (1/2/2023).
Melihat jumlah kasus yang tidak sedikit, Ruszaeni bersama rekan-rekan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal melakukan tiga strategi penanganan.
Adapun tiga strategi penanganan yang dimaksud, pertama pemberian obat anti kusta menyasar daerah yang didapati banyak kasus kusta.
Kemudian strategi kedua, melakukan survei langsung ke empat desa di wilayah Kabupaten Tegal dan sejauh ini masih terus dikembangkan.
Sementara strategi ketiga, yaitu pemisahan penderita kusta dengan kontak erat.
"Target saya tahun ini dengan tiga strategi yang sudah dijelaskan bisa mendorong penyembuhan, sehingga 2023 bisa berkurang tidak seperti sekarang ada 190 penderita kusta," ungkap Ruszaeni, pada Tribunjateng.com.
Ruszaeni mengatakan, penyakit kusta penyebab utamanya berasal dari kuman dan sifatnya bisa menular.
Penularan paling cepat terutama kepada kontak erat atau dalam hal ini yang sering bersentuhan dengan penderita kusta, maka akan mudah dan riskan tertular.
Tetapi bagi yang jarang kontak dengan penderita kusta, maka risiko tertular lebih sedikit.
"Kalau untuk total jumlah penderita kusta tahun 2022 di Kabupaten Tegal sebanyak 190 orang. Sedangkan wilayah yang paling banyak penderita kusta nya ada di Kecamatan Adiwerna. Untuk alasan kenapa paling tinggi kusta ada di Kecamatan Adiwerna bukan lainnya, kami masih melakukan penelitian. Tapi mungkin karena mobilitas warga yang tinggi," jelasnya.
Harapan Ruszaeni kedepannya, dengan tiga strategi yang sudah disiapkan bisa mengurangi risiko penularan atau penyebaran penyakit kusta.
Ruszaeni juga menyebut bahwa pihaknya butuh peran media untuk menyebarkan informasi mengenai kusta ini.
Bisa tentang penularannya, cara mengantisipasi, dan mengimbau masyarakat agar tidak khawatir berlebihan mengenai penyakit kusta.
berita penderita kusta di tegal
kisah penderita kusta
penderita kusta tegal menurun
perjuangan penderita kusta
Waspada Kasus Legionellosis Yang Gejalanya Mirip Covid, PDAM Tirta Ayu Tegal Pastikan Kualitas Air |
![]() |
---|
Bupati Ischak Harap Kepemimpinan KONI Kabupaten Tegal Solid |
![]() |
---|
World Cleanup Day 2025, Pemkab Tegal Bersama Relawan dan Warga Bersihkan Sungai Wadas |
![]() |
---|
Gedung Tiga Lantai Perpusda Soekarno-Hatta Kabupaten Tegal Diresmikan, Ini Harapan Bupati Ischak |
![]() |
---|
Ekonomi Kabupaten Tegal Triwulan II 2025 Tumbuh 5,91 Persen Dipengaruhi Perdagangan dan Investasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.