Berita Semarang
Perapi Jateng-DIY Adakan Smile Train Medical Workshops, Praktik Operasi Sumbing dengan Alat Peraga
Sejumlah dokter yang tergabung dalam Perapi Wilayah Jateng-DIY gelar workshop.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan workshop atau lokakarya.
Lokakarya bertajuk 'Smile Train Simulare Medical Workshops' tersebut diselenggarakan di Lantai 5 Harris Hotel Sentraland Kota Semarang sejak Kamis (2/2/2023) hingga Sabtu (4/2/2023) mendatang.
Disampaikan oleh Ketua Perapi Jateng-DIY, dr. Muhammad Rizqy Setyarto, Sp.B., Sp.BP-RE (K) MARS., bahwa kegiatan ini rutin diselenggarakan setiap tahunnya guna membahas memutakhirkan ilmu mengenai bedah plastik, khususnya craniofacial atau kelainan mengenai tulang kepala dan tulang-tulang wajah.
"Kami berharap bisa berkontribusi untuk peningkatan kompetensi dokter spesialis di bidang bedah," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Perapi Indonesia, dr. Najatullah, Sp.BP-RE (K) MARS., menuturkan, forum tersebut untuk melatih keterampilan dokter dalam penanganan operasi bibir sumbing dan langit-langit sumbing.
Ia menjelaskan bahwa bibir sumbing dikategorikan cacat bawaan yang tidak mengancam jiwa, karena itu pelaksanaan operasi operasi bisa menunggu hingga terpenuhi sejumlah persyaratan.
"Operasi sumbing bibir dan langit-langit bisa menunggu hingga terpenuhi persyaratan demi keselamatan bayi optimal," ujarnya pada Tribun Jateng.
Dokter Najatullah merinci, misalkan pada pelaksanaan operasi sumbing bibir minimal bayi berusia 10 minggu 3 bulan, berat minimal 10 kg, Hemoglobin atau sel darah merah tidak kurang dari 10 mg/desiliter atau biasa disebut sebagai Hukum Sepuluh.
Adapun pelaksanaan operasi langit-langit mulut paling cepat di usia 9 bulan hingga 1 tahun.
Sedangkan pada pelaksanaan operasi sumbing gigi bisa dilaksanakan setelah usia 10 tahun.
Tahapan pelaksanaan operasi sumbing mulai dari operasi bibir sumbing, operasi langit-langit, baru kemudian operasi bibir-gusi.

"Meski demikian, yang tidak boleh terlambat ialah pelaksanaan operasi langit-langit karena akan mempengaruhi fungsi bicara, agar anak tidak bindeng atau sengau," tambah dr. Najatullah.
Dan pada kesempatan ini, pihaknya bersama Smile Train menghadirkan pelatihan yang mengundang ahli bedah kraniofasial dan sumbing, Divisi Bedah Plastik dan Rekonstruksi, Rumah Sakit Sick Kids, Toronto, Kanada , Dale Podolsky, M.D., Ph.D., FRCS(C)., dan ahli bedah sekaligus ilmuwan, Divisi Bedah Plastik dan Rekonstruksi, Karen Wing-Yin Wong Riff, M.D., Ph.D., FRCSC.
Kedua dokter tersebut akan memperkenalkan alat peraga untuk pelaksanaan pelatihan operasi sumbing menggunakan alat peraga.
Alat peraga berbentuk bibir, langit-langit, dan mulut sumbing tersebut akan digunakan sebagai bahan pelatihan.
Dengan adanya alat peraga, para dokter mampu memahami langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam melakukan operasi bedah sumbing. (*)
Pemkot Semarang Wajibkan ASN Jadi Anggota KKMP, Wali Kota: Akan Dipantau Kepala Dinas dan Kabag |
![]() |
---|
Sosok Rohmat Sukur, Warga Semarang Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN: Sering Nyupiri Bos |
![]() |
---|
2.800 Mahasiswa Baru Polines Satukan Semangat Lewat Outbound Training |
![]() |
---|
Irwan Hidayat Tekankan Integritas dan Akal Budi di Hadapan Mahasiswa Baru Universitas Telogorejo |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini di Kota Semarang Kamis 28 Agustus 2025, Naik Rp 4.000 per Gram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.