Berita Regional

Gunung Merapi Luncurkan 6 Kali Guguran Lava Ke Arah Barat Daya Sejauh 7 Kilometer

Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan 6 kali guguran lava selama sepekan terakhir 27 Januari-2 Februari 2023.

Editor: raka f pujangga
BPPTKG Yogyakarta
ILUSTRASI : Awan panas guguran Gunung Merapi hari ini, 10 Agustus 2021 pukul 06.43 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 36 mm dan durasi 161 detik. Jarak luncur 2.500 m ke arah barat daya. 

TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan 6 kali guguran lava selama sepekan terakhir.

Berdasarkan pengamatan BPPTKG Yogyakarta guguran lava itu meluncur pada periode tanggal 27 Januari hingga 2 Februari 2023.

"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 6 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Kalisat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.800 m. Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 5 kali dengan intensitas kecil hingga sedang," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso, Minggu (5/2/2023).

Baca juga: Ribuan Anggota NU Magelang Geruduk Lereng Merapi untuk Hentikan Tambang Ilegal

Terkait aktivitas kegempaan, pada minggu ini masih tergolong intens.

Gunung Merapi mengalami tercatat 707 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 16 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 61 kali gempa Fase Banyak (MP), 194 kali gempa Guguran (RF), 4 kali gempa Hembusan (DG), dan 9 kali gempa Tektonik (TT).

"Kemudian pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," lanjutnya.

Lebih lanjut, hasil amatan pada kubah tengah dan kubah barat daya tidak menunjukkan adanya perubahan volume yang signifikan.

"Berdasarkan foto udara pada tanggal 13 Januari 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3," jelasnya.

Pekan ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 10 mm/jam selama 155 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 28 Januari 2023.

Meski demikian, tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi .

Menimbang hasil pengamatan tersebut, BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Jogja Ikuti Burung Lalu Tersesat di Jalur Pendakian Labuhan Gunung Merapi

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," ujarnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Aktivitas Gunung Merapi Selama Sepekan, Luncurkan 6 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya

Sumber: Tribun Jogja
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved