Berita Demak

Ketum Badko HMI Jateng-DIY: Minim Kader Setiap Kampus Jadi Hambatan Utama Sulit Berkembang

Menginjak usia 76, minimnya kader di setiap kampus jadi kendala HMI sulit berkembang.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG/IST.
Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Jateng-DIY Nur Kholis seusai acara peringatan HUT ke-76 HMI di Perumahan Griya Mangunjiwan Permata Asri, Demak, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Menginjak usia 76 tahun HMI Jateng-DIY, minimnya kader di setiap kampus menjadi kendala HMI sulit berkembang.

Hal itu pun disampaikan, Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Jateng-DIY Nur Kholis seusai acara peringatan HUT ke-76 HMI di Perumahan Griya Mangunjiwan Permata Asri, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (4/2) malam. 

Menurutnya, penyebab HMI sulit berkembang di Demak lantaran minimnya jumlah kampus, padahal segmentasi organisasi ini adalah mahasiswa. 

"Pengkaderan terpusat di Unisfat Demak, sekarang kampusnya jam kuliah terus dikurangi. Unisfat ini pun gedungnya mengontrak, mahasiswanya didominasi kaum pekerja sehingga minat masuk HMI minim," kata Nur Kholis.

Melihat hal itu, dia meminta kader HMI Demak tidak berkecil hati. Lantaran, di mana ada kampus, di situ HMI ada dan bisa menjadi besar. 

"Maka di usia HMI ke-76 ini menjadi refleksi bagaimana merapatkan barisan agar sama-sama membangun HMI," kata mantan Ketum Korkom HMI UIN Walisongo Semarang.

Kholis beharap KAHMI Demak mendukung perkaderan HMI di kota wali ini. Menurutnya, dukungan KAHMI sangat penting untuk eksistensi HMI.

"KAHMI bisa menjadi pendukung yang luar biasa. Harus diakui bahwa HMI bisa eksis seperti sekarang ini ya salah satunya karena adanya KAHMI. Kalau KAHMI Demak kuat maka HMI di sini juga kuat, begitu pula sebaliknya," ujarnya.

Menurutnya, HMI sebagai organisasi telah memasuki usia sepuh sehingga yang dibicarakan harus tentang kemapanan.

"Sudah selayaknya HMI itu membicarakan hal-hal yang sifatnya pengabdian kepada masyarakat. Begitu juga dengan KAHMI Demak, sudah selayaknya menunjukkan gaungnya bagaimana mangabdi kepada masyarakat," ujarnya.

Kholis mengatakan pengabdian kepada masyarakat tidak melulu harus ke sektor politik, tetapi juga bisa ke sektor lain di antaranya pendidikan, kesehatan, dan hukum.

"Kita hari ini mendekati Pemilu 2024, maka ini menjadi momentum yang luar biasa untuk kader HMI. Mari buktikan pengabdian HMI dalam rangka menata masa depan Indonesia," ujarnya.  

Pria asal Pati, Jawa Tengah, ini mengatakan bahwa Demak secara teritorial berbatasan langsung dengan Semarang, sebagai ibu kota Jawa Tengah. 

Karenanya, kata dia, HMI Demak seharusnya secara kualitas tidak jauh berbeda dengan HMI di Semarang. 

"Namun, yang terjadi hari ini Demak agak merosot sebenarnya. Dari segi KAHMI Demak juga kegiatannya tidak begitu tampak dan HMI-nya juga tidak begitu hidup," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved