Wonosobo Hebat
Bupati Afif Paparkan Masalah Stunting & Kemiskinan Ekstrem ke Menko PMK, di Wonosobo Alami Penurunan
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
Angka kemiskinan tahun 2021-2022 mengalami penurunan sebesar 1,5 persen dan prevalensi stunting menurun 5,4 persen di Kabupaten Wonosobo.
Demikian laporan Bupati Afif Nurhidayat dalam acara roadshow daring bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem secara virtual, Selasa (7/2/2023) di Pendopo Bupati.
Hal ini menunjukkan bahwa semua pihak terkait baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha berhasil menjalin kerjasama dan kolaborasi untuk menurunkan stunting dan kemiskinan di Wonosobo.
"Upaya yang dilakukan pemerintah adalah gerakan #GerimisMesra #CegahStunting dengan berbagai program pentahelix," papar Bupati didampingi Forkopimda.
Selain itu, isu yang menjadi indikator penurunan stunting berupa kemiskinan, integrasi pelayanan kesehatan anak dan ibu, tingkat perubahan perilaku hidup sehat, kepemilikan sarana sanitasi dasar, tingkat asupan gizi seimbang, pemeriksanaan kesehatan Catin dan imunisasi dasar lengkap, dapur sehat anti stunting, program tanggap gizi dan kesehatan anak stunting.
“Gerimis Mesra merupakan Gerakan Entaskan Kemiskinan Menuju Sejahtera menjadi program unggulan Pemkab Wonosobo,” ujarnya.
Sementara itu, Menko PMK, Muhadjir Effendy menyampaikan, acara ini ditujukan untuk mengetahui intervensi spesifik penanganan stunting dari berbagai wilayah, inovasi yang telah dilakukan dan sumber pembiayaan kegiatan.
Sehingga masing-masing kabupaten dapat menyaksikan dan saling bertukar pengalaman, agar semuanya tersistem dan berkelanjutan dengan baik.
Acara ini diikuti 12 Kabupaten di Jawa Tengah diantaranya Kabupaten Temanggung, Magelang, Purbalingga, Blora, Rembang, Sragen, Batang, Pekalongan, Pati, Wonosobo, dan Karanganyar.
“Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024, Presiden meminta pimpinan daerah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun 2024 mendatang, menuju Indonesia Maju,” ungkapnya.
Selain itu Menko juga mengapresiasi terhadap inovasi dan program yang telah diterapkan oleh kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam upaya penurunan angka stunting serta penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Secara umum kabupaten dan kota sudah dalam track yang benar sebagai wujud upaya kita untuk menghapus stunting dan kemiskinan ekstrem ini,” pungkasnya.(ima)
Baca juga: Kumpulan Doa Islami, Hafalan Doa Anak Lengkap Arab Latin dan Artinya
Baca juga: Kabar Duka, Nia Marlinda WNI Asal Bali Bersama Anak dan Suami Jadi Korban Tewas Gempa Turki
Baca juga: 7 Pelamar Seleksi Jabatan Eselon II di Karanganyar Bakal Ikuti Uji Gagasan dan Wawancara
Baca juga: HATI-HATI PENIPUAN: Mahasiswi di Semarang Tertipu Jasa Sewa Kos Online, Ternyata Penipu