Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Data LSD Berbeda dengan Laporan, Bupati Sragen Minta Camat, Kades dan Bayan Turun ke Lapangan

Pemkab Sragen temukan data penyakit Lumpy Skin Disease di data berbeda di lapangan.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: sujarwo
Istimewa
Kondisi salah satu kandang sapi di Kabupaten Sragen 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen temukan data penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di data berbeda dengan di lapangan. Dimungkinkan selisihnya cukup jauh.

Hal itu didapat usai Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati keliling memberikan sosialisasi terkait penyakit LSD di empat eks-kawedanan pekan lalu.

"Kemarin setelah keliling di empat eks-kawedanan di Sragen itu ternyata ada ketidaksesuaian data antara yang di lapangan dengan yang disampaikan."

"Bisa jadi lebih banyak, sehingga kami akan mencoba untuk lebih mendetail kembali,"kata Yuni sapaan akrabnya.

Ia mengaku ketidaksesuaian data itu akan berdampak pada penganggaran apabila tidak segera disesuaikan. Bupati meminta para Camat, Kades hingga Bayan untuk terjun ke lapangan menyesuaikan data.

"Kami mencoba akan lebih detail lagi sehingga anggaran obat yang kami sediakan itu tepat. Karena kami menganggarkan dua kali suntikan itu gratis untuk peternak yang sapinya terkena nah tentu perlu data yang lebih detail," katanya.

Sementara itu, untuk vaksin LSD Yuni mengaku saat ini telah kosong. Sebanyak 4.000 lebih dosis vaksin sudah disuntikkan, jumlah itu hanya mencakup lima persen populasi ternak di Sragen.

Meskipun stok vaksin LSD belum datang, Yuni mengaku Pemkab Sragen akan mendapatkan bantuan obat untuk hewan ternak yang terkena LSD dari Kementerian Peternakan.

"Penyediaan vaksin murni dari Kementerian dan kita tidak bisa mengadakan sendiri. Kalau obat kita bisa kita juga dapat nanti dari Kementerian, sehingga kita combine antara obat yang kita dengan obat yang akan dikirim oleh Kementerian. Insyaallah lebih bisa menanggulangi LSD lebih cepat," harapnya.

Adanya penyakit LSD ini, dikatakan Yuni tidak mempengaruhi perdagangan. Meskipun bekuk secara resmi mendapatkan laporan mengenai dampak LSD namun dia meyakinkan sapi aman karena LSD bukan penyakit zoonosis atau tidak menular ke manusia.  (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved