Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

3 Dongeng Anak Sebelum Tidur Cinderella, Putri Salju dan Beauty and the Beast

3 Dongeng Anak Sebelum Tidur Cinderella, Putri Salju dan Beauty and the Beast

Penulis: non | Editor: galih permadi
Disney
3 Dongeng Anak Sebelum Tidur Cinderella, Putri Salju dan Beauty and the Beast 

3 Dongeng Anak Sebelum Tidur Cinderella, Putri Salju dan Beauty and the Beast

TRIBUNJATENG.COM

1. Dongeng Putri Salju

Pada suatu hari hiduplah seorang ratu yang sedang mengandung di dalam istana.

Ia senang melihat pemandangan dari jendela istananya.

Ia seringkali melihat banyak salju dan kicauan burung merdu sambil menjahit sebuah baju.

Suatu hari ia berkata dalam hati tentang akan dilahirkannya.

“Aku ingin melahirkan putri yang cantik. Kulitnya putih seperti salju,

bibirnya merah seperti delima, serta rambutnya hitam pekat dan panjang,” ujarnya dalam hati.

Tiba-tiba, ia tertusuk jarum sehingga darah menetes ke atas salju di luar jendela.

Beberapa hari kemudian, ia melahirkan anak perempuan yang cantik sesuai harapannya, yang diberi nama Putri Salju.

Namun, sesaat setelah melahikan, Ratu meninggal.

Setelah Putri Salju beranjak dewasa, Raja tidak mau anaknya kesepian, hinggga ia memutuskan untuk menikah lagi.

Namun, ibu tiri bersikap tidak baik pada Putri Salju, karena merasa kecantikan sang putri menyaingi dirinya.

Sang ibu tiri mulai memiliki rencana jahat pada Putri Salju.

Ia menyuruh prajurit membawa Putri Salju jauh dari istana untuk mencelakainya diam-diam.

Ia juga meminta hati Putri Salju sebagai buktinya.

Prajurit kemudian mengajak Putri Salju pergi jauh dari istana, ia membawanya jauh ke dalam hutan.

Saat ingin membunuhnya, sang prajurit bimbang dan tidak bisa mencelakai Putri Salju.

Ia pun membiarkan Putri Salju sendirian hidup di hutan.

Prajurit kembali ke istana membawa hati kerbau sebagai pengganti hati Putri Salju.

Ratu yang jahat senang karena mengira Putri Salju telah tiada dan tidak ada yang menyaingi kecantikannya.

Ia pun bercermin dan memuji dirinya, “Sekarang, akulah yang paling cantik di negeri ini!”

Putri Salju pun kebingungan di dalam hutan, ia menyusuri setiap hutan hingga akhirnya melihat sebuah rumah mungil dari kejauhan.

Putri Salju pun segera mendekati rumah itu.

Saat ia masuk ke dalam rumah itu, ia melihat tempat duduk dan tempat tidur yang masing-masing berjumlah tujuh, setiap perabotan pun juga berjumlah tujuh.

Karena rasa lelah dan lapar, ia menyantap makanan yang tersedia di meja makan.

Setelah selesai makan, Putri Salju berbaring di kamar.

Ia tidak tahu bahwa rumah mungil itu dihuni oleh para kurcaci.

Setelah seharian bekerja di hutan, para kurcaci tersebut pulang ke rumah dengan senang.

Mereka sangat lapar dan ingin segera makan.

Saat membuka pintu rumah, semua kurcaci terkejut. Karena hanya sedikit makanan yang tersisa.

“Siapa yang telah memakan makanan kita?” tanya kurcaci.

Kurcaci yang lain melihat ke arah kamar, dan segera membuka pintu kamar.

Tampaklah seorang putri cantik yang berbaring di kamar mereka.

“Sepertinya ia kelelahan, biarkan ia beristirahat di sini,” ujar kurcaci lainnya.

Saat Putri Salju terbangun dan terkejut melihat para kurcaci mengelilinginya.

Ia kemudian meminta maaf pada para kurcaci karena telah masuk ke rumah tanpa seizin mereka.

Ia pun menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Karena tak punya tujuan, Putri Salju meminta pada tujuh kurcaci agar diperbolehkan tinggal bersama mereka di rumah yang mungil.

Semua kurcaci pun menerima kehadirannya, tetapi Putri Salju harus memasak untuk tujuh kurcaci dan membereskan rumah.

Suatu hari, Ratu bercermin di cermin ajaibnya, ia pun bertanya, “Hai cermin ajaibku, siapa yang paling cantik di negeri ini?”

Cermin ajaib menjawab, “Putri Salju yang paling cantik.”

Ratu pun marah karena tahu Putri Salju masih hidup dan dibohongi prajuritnya sendiri, ia pun hendak berniat jahat lagi ke Putri Salju.

Sang Ratu mencari keberadaan Putri Salju dan mengubah dirinya menjadi seorang nenek yang membawa keranjang apel.

Salah satu apel yang dibawanya telah diberi racun, ia pun kemudian menuju ke hutan untuk mencari Putri Salju.

Kemudian, ia bertemu dengan Putri Salju.

Ratu yang menjadi sosok nenek, menawarkan apel yang dibawanya untuk ditukar dengan roti.

Karena iba, Putri Salju pun bersedia menukarnya.

Putri Salju menerima apel racun itu tanpa curiga.

Setelah memakan apel tersebut, ia pun tidak sadarkan diri.

Setelah tujuh kurcaci pulang, mereka sedih melihat Putri Salju yang terbaring tak sadarkan diri.

Tujuh kurcaci itu mengira Putri Salju telah meninggal dunia, sehingga memutuskan untuk memasukkan Putri Salju ke dalam peti.

Lalu, mereka letakkan di depan rumah dan menghiasnya dengan bunga.

Suatu hari, ada Pangeran berkuda yang menyusui hutan. Ia melihat peti berisi Putri Salju, dan mengira itu adalah putri yang selalu datang ke dalam mimpinya.

Ia pun mencium sang putri dan keajaiban pun terjadi.

Putri Salju perlahan membuka matanya.

Semua kurcaci sangat gembira melihat hal tersebut, kemudian pangeran meminta Putri Salju untuk menjadi permaisurinya.

Putri Salju pun menerimanya, Mereka pun menikah dan hidup bahagia dengan Tujuh Kurcaci. (*)

 

2. Dongeng Beauty and the Beast

Pada suatu hari di sebuah istana sang pangeran sedang mengadakan pesta.

Ketika sedang bersorak kebahagiaan menikmati pesta, tiba-tiba datang seorang nenek meminta pertolongan kepada sang pangeran untuk berteduh di istana

Karena sedang terjadi hujan badai nenek itu menawarkan setangkai mawar merah sebagai tanda terima kasihnya.

Namun sang pangeran tidak mengijinkan nenek tersebut untuk berteduh di istana, malah mengusirnya untuk pergi segera. 

Setelah ia tahu di tolaknya maka nenek itu mengutuk pangeran menjadi buruk rupa dan pelayan-pelayannya menjadi perabot rumahtangga.

Serta menghapus kenangan istana itu dari orang-orang yang mencintainya.

Kemudian si nenek memberitahukan kepada sang pangeran bahwa dia dan pelayannya bisa kembali normal,

jika ada orang yang dicintaii si buruk rupa dengan tulus dan membalas cinta tulusnya sebelum tangkai terakhir gugur.

Jika tidak mereka akan kekal selamanya seperti itu.

Beberapa tahun kemudian seorang pedagang yang tersesat di sebuah hutan dia mencari perlindungan untuk berteduh dari badai.

Tanpa disengaja pedagang itu menemukan sebuah istana yang sudah tidak terawat dan kosong.

Setelah berteduh di istana itu tanpa di sengaja pedagang itu menemukan setangkai bunga mawar.

Ia berniat untuk membawanya untuk anaknya bernama Belle.

Mengetahui bunga mawarnya diambil Beast sangat marah dan menawan pedagang itu.

Berhari-hari tidak kunjung datang kerumah Belle anaknya pedagang itu sangat cemas dan berencana untuk mencari sang ayah.

Maka pergilah Belle untuk mencari sang ayah, anmun di perjalanan Belle kemalaman dan tersesat di sebuah hutan.

Namun ketika akan mencari tempat untuk beristirahat bele tidak sengaja masuk kedalam sebuah istana yang sudah tidak terawat.

Di dalam istana Belle tak sengaja berjalan jalan dan masuk ke sebuah ruangan ternyata di sana ada sang ayah yang sedang di kurung.

Belle berniat untuk membebaskannya namun keluar lah sesosok mahluk besar yang buas menghentikan Belle dan ayahnya.

Kesepakatan pun terjadi Ayahnya boleh pergi setelah di tukar dengan Belle harus tinggal di istana.

Hari selanjutnya belle berniat untuk berkeliling mengitari istana itu tanpa di sengaja Belle masuk ke sebuah ruangan terlarang.

Di sana ada setangkai bunga mawar merah belle malah memetiknya, mengetahui itu Beast marah , dan megusih belle dari istana.

Pergilah dengan sedih di kegelapan malam belle berjalan menyusuri hutan untuk pulang ke rumah.

Di perjalanan bele di cegat oleh segerombolan serigala, di saat tersudut dan akan di mangsa Beast datang menyelamatkan Belle.

Beast terluka parah tercakar dan di gigit segerombolan serigala.

Beast kemudian dirawat dengan penuh perhatian oleh Belle.

Saat merawat Beast, Belle di jamu oleh para pelayan istana.

Saat kembali ke rumah, sang ayah meminta penduduk desa untuk menolong Belle.

Gaston lelaki yang mencintai Belle malah menuduh sang ayah itu gila dengan mengada-ngada.

Maka di masukannya ayah Belle ke rumah sakit jiwa.

Gaston kemudian pergi mencari Belle ke istana itu.

Sampai lah Gaston di istana itu dan kemudian mereka menemukan Belle.

Gaston yang licik dia malah akan merusak istana dan berkelahi dengan Beast.

Beast yang malang di tembak oleh Gaston hingga terkapar.

Namun nasib seorang yang jaha dia tertimpa reruntuhan jembatan dan terkubur .

Belle dia merasa kasihan melihat Beast yang tidak berdaya dengan meneteskan air mata.

Belle berbicara kepada Beast bahwa dirinya sangat menyayangi dan mencintai Beast.

Keajaiban pun terjadi, sihir dari si nenek itu pun menghilang.

Sebelum bunga terakhir gugur membuat beast dan para pelayan istana kembali menjadi manusia normal.

Beast yang buruk rupa berubah menjadi pangeran yang tampan dan baik hati.

Akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia. (*)

 

3. Dongeng Cinderella

Pada zaman dahulu kala di sebuah negeri yang jauh disana, hidup seorang gadis cantik bernama Cinderella.

Ia tinggal bersama kedua saudara tiri dan seorang ibu tiri.

Mereka sama sekali tidak menyukai Cinderella.

Cinderella selalu disuruh untuk melakukan banyak hal.

Mulai dari memasak, mencuci, mengepel, dan semua pekerjaan rumah lainnya dilakukan oleh Cinderella seorang diri.

Karena terus bekerja, Cinderella hanya bisa berteman dengan tikus-tikus yang bersembunyi di rumahnya.

Tikus-tikus itu takut akan diburu oleh kucing peliharaan sang ibu tiri.

Suatu hari, seorang pengawal dari kerajaan datang ke desa.

Ia mengumumkan, bahwa akan diadakan pesta untuk mencari calon istri untuk pangeran.

Hal itu membuat semua gadis di desa merasa senang, termasuk Cinderella.

Namun, kedua saudara tiri dan ibu tirinya tak suka jika Cinderella mengikuti pesta itu.

Ketika malam pesta tiba, ibu tiri memberikan Cinderella banyak sekali pekerjaan.

Tentu saja, agar Cinderella tak sempat datang ke pesta itu.

Namun, Cinderella sudah bertekad, ia akan tetap datang ke acara itu.

Semua pekerjaannya pun diselesaikan dengan cepat.

“Ini adalah acara kerajaan. Apakah kau akan pergi menggunakan baju usangmu?” ejek ibu tiri.

Cinderella menjadi sedih.

Apa yang dikatakan ibu tirinya memang benar, Ia tak mungkin datang ke pesta itu dengan bajunya yang usang.

Akhirnya, kedua saudara tiri dan ibu tirinya pergi tanpa Cinderella.

Cinderella pun hanya bisa menangis sedih di halaman belakang rumah.

Sementara itu, di istana, sedang berlangsung pesta untuk mencari calon istri untuk pangeran.

Namun, tampaknya tak ada satu pun gadis yang mampu menarik perhatian pangeran.

Begitu pun dengan kedua saudara tiri Cinderella, mereka tak mampu membuat pangeran tertarik.

Cinderella masih menangis di belakang rumah.Tiba-tiba…

Clingg! Olala, air matanya berubah menjadi peri.

“Mengapa kau bersedih, Cinderella?” tanya peri.

Cinderella pun menjelaskan semuanya. Mendengar penjelasan Cinderella, peri menjadi kasihan.

Ia pun berniat membantu Cinderella.

“Ambillah satu buah labu, dan panggillah teman-teman tikusmu,” pinta peri.

Tanpa membuang waktu, Cinderella menuruti perintah peri.

Dengan tongkat ajaibnya, peri mengubah labu menjadi kereta kuda yang sangat indah.

Sedangkan para tikus, diubah menjadi pengawal. Cinderella sendiri, diubah menjadi seorang putri.

Sungguh, Cinderella terlihat sangat cantik.

Ia mengenakan gaun yang sangat indah dan sepatu kaca.

“Ingat, Cinderella. Sihirku hanya bertahan sampai tengah malam.

Jadi, sebelum jam dua belas malam kau harus pulang,” pesan peri saat melepas kepergian Cinderella.

Cinderella menggangguk mengerti.

Ia langsung berangkat ke istana pangeran menggunakan kereta labunya.

Sesampainya di istana, pangeran melihat Cinderella.

“Cantik sekali gadis itu,” gumam pangeran.

Pangeran berjalan mendekati Cinderella. Olala, ia mengajak Cinderella berdansa.

Alangkah senangnya Cinderella. Ia pun berdansa dengan pangeran.

Tak terasa, waktu menunjukkan hampir jam dua belas malam. Saat jam dua belas malam, jam di istana berdentang kencang.

Cinderella seketika ingat dengan pesan peri. Ia pun berpamitan kepada pangeran.

Pangeran berusaha mencegah Cinderella.

Tapi terlambat, Cinderella sudah berlari kencang ke kereta labunya.

Namun, ketika berlari, tanpa sengaja satu sepatu kaca Cinderella terjatuh.

Pangeran pun memungut sepatu kaca itu, dan menatap kepergian Cinderella dengan sedih.

Setelah acara pesta dansa itu, pangeran menjadi pemurung.

Ia sedih karena tak bisa menemukan gadis yang dicintainya, yang tak lain adalah Cinderella.

Mengetahui kesedihan pangeran, raja pun membuat sayembara.

Barang siapa yang ukuran kakinya pas dengan sepatu kaca, dialah gadis yang dicari.

Pangeran ditemani para pengawal, datang ke rumah-rumah penduduk yang memiliki anak gadis.

Tapi, dari sekian banyak gadis yang mencoba sepatu kaca, tak ada satu pun gadis yang memiliki ukuran kaki pas.

Pangeran hampir putus asa.

Pangeran memasuki rumah terakhir, yaitu rumah Cinderella.

Tentu saja, ibu tiri dan kedua saudara Cinderella tak mengizinkan Cinderella mencoba sepatu kaca.

Mereka memberikan Cinderella banyak pekerjaan di belakang rumah.

Dengan begitu, pangeran tak tahu jika di rumah itu ada gadis lain.

Kedua saudara tiri Cinderella pun mencoba sepatu kaca itu.

Tapi, tetap saja tidak pas.

“Ke mana lagi harus mencari gadis itu, Pangeran?” tanya pengawal.

“Aku pun tak tahu. Mungkin kita tak akan bisa menemukan gadis itu,” jawab pangeran dengan sedih.

Tiba-tiba, terdengar nyanyian yang sangat merdu dari belakang rumah Cinderella.

Pangeran pun penasaran. Ia mencari asal suara itu.

Ternyata yang bernyanyi adalah seorang gadis yang menggunakan pakaian usang.

Tapi, Pangeran tak peduli. Ia ingin Cinderella mencoba sepatu kaca.

Sepatu kaca itu ternyata pas di kaki Cinderella.

Begitu Cinderella memakainya, tiba-tiba muncul cahaya putih yang menyilaukan.

Cinderella berubah menjadi putri! Ia sama persis dengan putri yang tempo hari berdansa dengan pangeran.

Pangeran pun kaget sekaligus bahagia.

“Kaulah gadis yang aku cari selama ini,” ucap pangeran.

Cinderella membenarkan perkataan pangeran.

Akhirnya, ia menikah dengan pangeran. 

Cinderella dan pangeran pun hidup bahagia di istana. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved