Berita Sragen
Kenalkan Tokoh Pewayangan Jawa, KKN UNS Ajak Siswa SDN Brojol Sragen Melukis Wayang
Tim KKN UNS kelompok 7 melakukan internalisasi kebudayaan Jawa kepada siswa SD.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kelompok 7 melakukan internalisasi kebudayaan Jawa kepada siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Brojol 1 di Desa Brojol, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Kegiatan tersebut berupa penguatan kebudayaan jawa dengan media wayang. Wujud dari kegiatan itu memperkenalkan para kesatria pandawa dan melukis wayang pandawa.
Kelompok KKN itu memperkenalkan wayang kepada siswa dengan metode melukis menggunakan kuas dan cat. Para siswa diajak melukis langsung wayang tersebut Selasa,(07/02/2023).
Ketua kelompok 7, Gazalba Imaduddin Sholeh mengatakan penguatan kebudayaan jawa ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan dan menanamkan kebudayaan jawa kepada para siswa sejak usia dini.
Gazalba melanjutkan melukis wayang merupakan hal baru bagi siswa SD Negeri Brojol 1, sehingga mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung.

"Saya melihat siswa-siswi di sini sangat antusias selama kegiatan melukis wayang. Tentunya, dengan adanya kegiatan ini kami berharap anak-anak dapat menjadi agen dalam pelestarian kesenian wayang," kata Gazalba mahasiswa Fakultas Teknik kepada Tribunjateng.com, Rabu (8/2/2023).
Menurutnya, konsep belajar sambil bermain dipilih untuk menciptakan suasana yang seru dan menyenangkan. Sehingga para siswa tidak merasa enggan untuk belajar lebih jauh mengenai wayang.
Kegiatan ini tentu diapresiasi Kepala SD Negeri Brojol 1, Adnan Nur Rosyadi. Sebagai kepala sekolah ia mengungkapkan betapa pentingnya pengenalan wayang kepada para siswa.
"Pengenalan wayang kepada siswa sangatlah penting. Banyak siswa yang tak lagi paham mengenai budaya wayang," katanya.
Dengan pengenalan wayang melalui kegiatan melukis seperti ini, dirinya berharap dapat memberi dampak positif tersendiri bagi siswa-siswinya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Winarno menambahkan pengenalan wayang pandawa sama halnya dengan memperkenalkan local widom (kearifan lokal) kepada siswa.
"Pengenalan karakter wayang dapat memberikan stimulan kepada siswa untuk lebih mengenal local wisdom di tengah maraknya budaya asing," kata Winarno
Winarno menambahkan kearifan lokal nusantara seperti kisah dan karakter wayang ini dapat dijadikan sebagai teladan yang dapat dipetik hikmahnya oleh siswa.
Selain itu, kisah dari setiap wayang dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan empati siswa. Menurutnya, wayang sebagai kearifan lokal sudah sewajarnya diperkenalkan kepada siswa sebagai salah satu upaya pelestarian kebudayaan. (*)
Kebakaran di Gabungan Sragen: Rumah Ludes Terbakar gara-gara Pemilik Masak Ditinggal Main HP |
![]() |
---|
Kebakaran Lahan Tebu Telan Korban Jiwa di Sragen, Lansia 74 Tahun Tewas dengan Luka Bakar 80 Persen |
![]() |
---|
Seporsi MBG di Sragen Siswa Hanya Dapat Secuil Telur, Ini Fakta-faktanya Setelah Kena Sidak |
![]() |
---|
Desa Saren Sragen Pagi-Pagi Geger, Warga Temukan Mayat di Sumur |
![]() |
---|
Tertangkap Edarkan Pil Koplo, Penjual Es Teh di Sragen Terancam 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.