Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Turki Suriah

Indonesia Kirim 67 Penyelamat Gabungan, Logistik hingga Dokter ke Turki

Pemerintah RI resmi melepas Tim Kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Korban Bencana Gempa Turkiye di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta pada Sabtu

Editor: m nur huda
facebook/Prabowo Subianto
Pemerintah RI resmi melepas Tim Kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Korban Bencana Gempa Turkiye di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta pada Sabtu (11/2/2023) pagi. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah RI resmi melepas Tim Kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Korban Bencana Gempa Turkiye di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta pada Sabtu (11/2/2023) pagi.

Pelepasan Tim Kemanusiaan diawali dengan upacara terlebih dahulu. Adapun sejumlah pejabat yang hadir yakni Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsdya TNI Henri Alfiandi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, serta pejabat lainnya.

Dalam sambutannya, Menko Muhadjir mengatakan tidak ada satupun negara di dunia ini yang benar-benar siap dalam menghadapi bencana.

Bersama dengan bantuan Tim Kemanusiaan yang akan berangkat hari ini, kata Muhadjir, Pemerintah Indonesia menyampaikan dukacita yang mendalam dari Pemerintah dan Masyarakat Indonesia kepada Pemerintah dan Masyarakat Turkiye.

Dia mengatakan, gempa yang terjadi pada 6 Februari 2023 dengan skala 7,7 M dan kedalaman 17,8 Km mengguncang Provinsi Gaziantep yang dirasakan di Turkiye, Suriah dan Lebanon, teridentifikasi sebagai Guncangan Hebat pada Skala IX intensitas Marcelli.

Dampak bencana tersebut, diperparah oleh gempa susulan sebesar 6,4 sampai 7,5 M.

Muhadjir pun membeberkan, data yang disampaikan oleh situs kebencanaan Pemerintah Turkiye (AFAD) 10 Feb 2023, korban jiwa dalam bencana tersebut mencapai 17.134 orang meninggal dunia dan 70.347 korban luka-luka dan ribuan bangunan rusak.

Selain itu, situasi bertambah berat karena di lokasi bencana sedang musim dingin, dengan suhu hingga minus 6 derajat Celcius. Masifnya bencana gempa tersebut, kata dia, mendorong Pemerintah Turkiye meminta bantuan dari negara-negara sahabat, salah satunya Indonesia.

Turkiye juda disebut menyampaikan permohonan bantuan Emergency Medical Team (EMT), Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR), dan Heavy Urban Search and Rescue Team (HUSAR) melalui nota diplomatik kepada Pemerintah Indonesia.

"Menanggapi hal tersebut, Bapak Presiden RI memberikan arahan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban terdampak mengingat hubungan diplomatik Indonesia dan Turkiye yang sudah berlangsung sejak lama," kata Muhadjir saat sambutan.

"Oleh karena itu, didasari oleh semangat kemanusiaan, gotong royong, dan hubungan persahabatan dengan Turkiye sehingga Pemerintah Indonesia bermaksud memberikan bantuan berupa Emergency Medical Team (EMT), Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR), kebutuhan logistik dan peralatan serta bantuan lainnya yang akan dikirimkan secara bertahap," sambungnya.

Muhadjir mengatakan, bahwa bantuan tahap pertama yaitu Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR) team, BASARNAS sebanyak 47 personil beserta peralatan lengkap yang didampingi oleh tim BNPB yang diberangkatkan hari ini tanggal 11 Februari 2023.

Pemberangkatan Tim MUSAR juga menjadi prioritas mengingat pentingnya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan selama masa kritis.

Bantuan tahap kedua, kata Muhadjir, terdiri dari Emergency Medical Team (EMT) sebanyak 105 personil lengkap dengan obat-obatan, peralatan rumah sakit lapangan untuk melakukan operasi darurat di lapangan.

Tim tersebut, kata dia, akan diberangkatkan tanggal 13 Februari 2023.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved