Berita Pati
Beginilah Kesibukan Akhir Pekan Warga Perum Kutoharjo Pati, Bikin Eco Enzyme Kulit Buah dan Sayur
Pembuatan eco enzyme dipelajarinya dari penelitian yang dilakukan Dr Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Beberapa wanita di Kabupaten Pati memanfaatkan akhir pekan dengan membuat eco enzyme dari sampah organik kulit buah dan sayur.
Cairan hasil fermentasi sampah organik tersebut memiliki banyak manfaat.
Kegiatan ini diinisiasi ibu-ibu di Jalan Arjuna Raya Perum Kutoharjo Kecamatan Pati.
Adapun bahan-bahan organik yang dimanfaatkan untuk membuat eco enzyme seperti kulit nanas, pisang, lemon, jeruk, belimbing, apel, rambutan, kedondong, bayam, dan sawi.
Seluruhnya yang dipadukan menggunakan molase atau tetes tebu, maupun gula merah serta air sumur.
Baca juga: Misteri Mobil HRV Masuk Hutan di Pati, Sopir Terkejut Kemacetan Mendadak Berubah Jadi Pepohonan
Penggagas sekaligus inisiator kegiatan ini, Henty Kustiyowati mengungkapkan, pembuatan eco enzyme dipelajarinya dari penelitian yang dilakukan Dr Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.
"Memang disarankan menggunakan air sumur karena tidak mengandung kaporit."
"Perpaduannya ialah 10 bagian air, 1 bagian molase, dan 3 bagian bahan organik," papar dia kepada Tribunjateng.com, Senin (13/2/2023).
Dia menyebut, tiap toples kapasitas 1 liter air diisi 600 ml air sumur, molase atau gula merah sebanyak 60 gram, dan bahan organik sebanyak 1,8 ons.
"Setelah itu semuanya dicampur jadi satu lalu diaduk," jelas dia.
Henty menambahkan, apabila tidak terdapat air sumur, air keran (PDAM) tetap bisa digunakan dengan syarat harus didiamkan selama satu malam terlebih dahulu.
Baca juga: Inilah Sosok Sigit Warga Purworejo Alami Kejadian Horor Mobil HRV Tersesat di Hutan Pati
Setelah bahan dicampur di dalam toples, tidak diperbolehkan untuk menutup rapat toples.
Tutup cukup ditempelkan saja di mulut toples.
Hal ini bertujuan agar dalam masa satu bulan pertama, gas yang dihasilkan dari fermentasi dapat keluar dan tidak meledak.
"Nanti di dalam toples ini akan timbul gas-gas hasil fermentasi dari bahan organiknya yang kami sebut O3 atau ozon."
"Memang disarankan agar setiap rumah memiliki eco enzyme ini dengan memanfaatkan bahan organik dari dapur sendiri," papar dia.
Ia menambahkan, gas ozon hasil fermentasi mulai keluar setelah satu bulan.
Adapun eco enzyme mulai bisa dimanfaatkan pada bulan ketiga proses fermentasi.
Dengan memanfaatkan bahan organik dari dapur sendiri, otomatis beban sampah rumah tangga juga berkurang.
Baca juga: Kisah Kekeramatan Bukit Lewung di Balik Peristiwa Tersesatnya Mobil HR-V di Hutan Tambakromo Pati
Henty menyebut, eco enzyme memiliki banyak manfaat dan kegunaan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan tanaman.
"Untuk kesehatan badan, bisa disemprot-semprotkan di badan dengan perbandingan 1 banding 100 atau 1 ml eco enzyme dicampur 100 ml air."
"Begitu pun bila digunakan di tanaman, 1 ml eco enzyme dicampur 1 liter air," jelas dia.
Apabila imun di tubuh baik, lanjut Henty, akan susah terkena penyakit.
Begitu pula yang terjadi jika digunakan pada tanaman.
Baca juga: Kisah Mistis Sopir Mobil HRV Tersesat Jalur Gaib Google Maps ke Hutan Tambakromo Pati
Eco enzyme diklaim tidak memiliki masa kadaluarsa, sehingga bisa digunakan setiap saat.
Menurut Henty, ampas eco enzyme pun memiliki manfaat.
Yaitu bila dimasukkan ke dalam plastik dan ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit, maka penyakit itu berangsur hilang.
"Eco enzyme juga bisa disimpan atau diletakkan di berbagai sudut rumah sesuai kebutuhan karena juga berfungsi untuk menangkal radiasi," sebut dia.
Halim, warga setempat memiliki pengalaman menggunakan eco enzyme untuk membersihkan peralatan rumah tangga.
"Saya pakai untuk membersihkan piring bekas makanan."
"Pakai eco enzyme ini langsung keset, tidak perlu dicuci beberapa kali," kata dia. (*)
Baca juga: Benchmarking Rais ‘Am PBNU: Pentingnya Akhlak, Percuma Ilmu Tinggi Tidak Berakhlak
Baca juga: Berenang Tengah Malam di Waduk Sempor Kebumen, Pria Ini Ditemukan Tewas Pada Pencarian Hari Kedua
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Tunggal Mercedes Benz di Tol Semarang ABC
Baca juga: Pemkab Sukoharjo Salurkan Kartu PIP Jenjang SD ke Tiga Kecamatan, Ini Rinciannya
tribunjateng.com
tribun jateng
feature
Pati
Perum Kutoharjo Pati
eco enzyme
Rosukon Poompanvong
Henty Kustiyowati
cara membuat eco enzyme
Jubir Gerindra Pati Duga Aksi Demo Minta Penggantian Anggota Pansus dari PDIP Ada yang Menunggangi |
![]() |
---|
Janji Berpihak ke Rakyat Diuji di Pati: Warga Desak Partai Gerindra Pecat Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Sanggupi Tuntutan Petani soal Izin Tambang hingga Reforma Agraria |
![]() |
---|
Petani Desak Bupati Pati Sudewo Keluarkan Rekomendasi Pengajuan TORA 7,3 Hektare di Pundenrejo |
![]() |
---|
Suara Semar dari Lereng Kendeng: Jerit Petani Pati yang Tanah dan Airnya Dirampas Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.