Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dongeng Anak Sebelum Tidur Elang Tua dan Serigala

Kisah ini terjadi ketika Sang Elang Tua memerintah menjadi raja hutan yang bijaksana. Pada suatu hari, seekor serigala bernama Woli datang pada Elang

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
Tribun Jogja/Istimewa
Dongeng Anak Sebelum Tidur Elang Tua dan Serigala 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah ini terjadi ketika Sang Elang Tua memerintah menjadi raja hutan yang bijaksana.

Pada suatu hari, seekor serigala bernama Woli datang pada Elang Tua. Ia membungkuk dengan hormat, lalu mengeluh, “Rajaku yang Mulia, aku sangat kelaparan sampai-sampai aku ingin menangis! Tolong berikan aku sedikit makanan.”

“Kenapa aku harus memberimu makanan? Sebagai serigala, kau bisa memburu makanan untuk dirimu sendiri!” kata Elang Tua tegas.

“Tapi aku tidak tahu harus berburu apa. Tolonglah aku, Raja. Berikanlah aku saran. Apa yang harus aku makan...” mohon Woli Serigala.

“Kamu lihat seekor anak kuda di padang rumput itu? Pergi, dan makanlah dia!” perintah Sang Elang Tua.

Woli berterimakasih kepada Sang Elang Tua, lalu berlari ke padang rumput dan mendekati seekor anak kuda yang sedang merumput.

“Anak kuda yang malang, aku akan menelanmu bulat-bulat!”

“Eh... mengapa kau berkata begitu, Pak Serigala?” tanya anak kuda itu ketakutan.

“Raja memerintahkanku untuk memakanmu!”  

“Tidak mungkin! Aku ini kuda milik kerajaan. Tidak mungkin dibiarkan menjadi makanan serigala. Lihatlah! Aku mempunyai cap kerajaan pemberian Raja Elang Tua sendiri!” ujar anak kuda.

"Di mana cap itu?” tanya Woli Serigala.

“Di kaki belakangku,” kata si anak kuda.

Woli segera melangkah ke  dekat kaki belakang anak kuda. Ia lalu memeriksanya. Ketika wajah Woli mendekat ke kaki kuda, anak kuda itu langsung menendang wajah si serigala. DHUK!

“AAA...” jerit Woli kaget dan kesakitan. Sementara, anak kuda itu telah melarikan diri.

Woli kembali kepada Sang Elang Tua. “Rajaku yang Agung, aku sangat kelaparan, aku benar-benar ingin menangis! Berikanlah sesuatu untuk kumakan. Anak kuda tadi menendang wajahku dan melarikan diri...“

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved