Wonosobo Hebat

Kasus LSD di Wonosobo Meningkat, 12 Sapi Terjangkit

Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Aktivitas di Pasar Hewan Wonolelo, Wonosobo, Jumat (20/01/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi di Wonosobo bertambah menjadi 12 ekor yang terjangkit. 

Menurut Dwiyama SB selaku Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo mengatakan bertambahnya kasus ini disebabkan penularan dari hewan ternak yang bersalah dari luar daerah.
 
"Adanya ternak masuk ke wilayah kita atau dari luar daerah. Kalau di Wonosobo jarang penyakit pada ternak seperti LSD muncul awal. Biasanya karena pertukaran hewan," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (24/02/2023). 

Ternak yang terjangkit telah mendapatkan penanganan khusus dan dilakukan isolasi untuk mengindari penyebaran ke hewan ternak lainnya. 

"Kita monitoring yang sudah terkena itu dan pengendalian menggunakan obat," ucapnya. 

Hingga saat ini vaksin LSD belum bisa didapatkan di Wonosobo untuk menekan angka penularan penyakit pada hewan ternak. 


"Vaksin saat ini belum ada. Kalaupun ada kita biasanya diberi dari pemerintah pusat termasuk vaksin PMK," ujarnya.

Meski ada peningkatan jumlah kasus LSD di Wonosobo, aktivitas pasar hewan masih dibuka seperti biasanya. 

Namun demikian, peternak diimbau untuk selalu waspada mengawasi ternaknya dengan rutin melihat kondisi fisik ternak.
 
"Harapan saya semoga tidak meluas. Peternak untuk tidak membawa hewan ternak keluar dan yang sudah terjangkit tetap diisolasi, karena dapat menular lewat lalat tidak hanya sentuhan langsung saja," imbuhnya. (ima)

Baca juga: Sri Mulyani Jenguk David Korban Penganiayaan Mario Dandy, Sang Ayah Menangis

Baca juga: Kisah Mistis Dede Sopir Bus Antar Kota, Penumpang Gaib Tiba-tiba Hilang di Rajamandala Garut

Baca juga: Potret Jan Ethes Diajak Presiden Jokowi Resmikan Tol Semarang Demak

Baca juga: Buntut Kasus Penganiayaan Mario Dandy, Pengamat: Reformasi Birokrasi Harus Lebih Gencar