Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Jawa Tengah Masih Rawan Bencana Hidrometeorologi, Masyarakat Diminta Waspada

Bencana hidrometeorologi mengancam hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2023 di masa cuaca ekstrem.

Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Hermawan Endra
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko. 

TRIBUNJATENG.COM - Bencana hidrometeorologi mengancam hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2023 di masa cuaca ekstrem.

Potensi bencana hidrometereologi ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang diprakirakan melebihi rata-rata atau melebihi batas normal.

BMKG Stasiun Klimatologi Semarang memprediksi puncak musim penghujan untuk wilayah Jateng terjadi pada bulan Februari 2023.

Prakiraan cuaca ini juga disertai dengan peringatan potensi bencana hidrometereologi, seperti banjir, banjir bandang, rob, dan tanah longsor.

Baca juga: Cek Ramalan Horoskop Cina Kamis 2 Maret 2023: 5 Shio Paling Simpel

Baca juga: SPAN PTKIN UIN Walisongo Semarang Ditutup 4 Maret 2023, Kuota 8 Fakultas Cuma 1.056 Mahasiswa

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Jateng Heri Pudyatmoko meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana tersebut.

Masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya juga disarankan untuk menyesuaikan diri dengan prakiraan cuaca dari BMKG.

Lebih lanjut, Heri juga meminta pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir.

Optimalisasi ini mulai dari penyiapan kapasitas yang memadai pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir.

“Selain itu juga perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran atau lembah sungai untuk waspada akan terjadinya banjir maupun banjir bandang.

Demikian juga dengan masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan atau pegunungan di saat hujan lebat.

“Maka sangat penting bagi masyarakat untuk mengenali anda-tanda akan terjadinya tanah longsor ataupun banjir dan banjir bandang,” ucap Pimpinan DPRD Jateng dari Fraksi Partai Gerindra ini.

Kebersihan lingkungan dan kesehatan tubuh juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Pasalnya bencana hidrometereologi yang berimbas pada banyaknya genangan air dapat membuat daya tahan tubuh seseorang lebih rentan terserang penyakit.

“Berbagai potensi penyakit perlu diwaspadai ketika terjadinya bencana. Misalnya influenza, demam berdarah, diare, Infeksi Saluran pernapasan Akut (ISPA), hingga leptospirosis akibat banjir. Maka pola hidup sehat harus diterapkan,” ungkap Heri.

Lebih lanjut, Heri meminta semua pihak untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Jateng akibat curah hujan di bawah normal. Bahkan hal ini juga dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved