Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan di Reruntuhan Rumah Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.

Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.

"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.

Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.

Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.

Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.

Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.

Data terakhir, ada 17 orang tewas dan 51 luka-luka akibat kebakaran hebat itu. (*)

Sebagian artikel ini tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan di Reruntuhan Rumah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evakuasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, PMI Temukan Jenazah Ibu dan Anak Berpelukan"

Baca juga: Fakta Lengkap Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Api Padam 6 Jam kemudian, Belasan Tewas