Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

bpjs boyolali

Gus Nabil Pastikan Tidak Ada Diskriminasi antara Peserta JKN dan Peserta Umum di Pelayanan Kesehatan

Muchamad Nabil Haroen  atau yang akrab disapa Gus Nabil kembali memberikan Sosialisasi dalam rangka menyerap aspirasi warga Kemusu

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Gus Nabil pastikan tidak ada diskriminasi antara Peserta Jkn dan Peserta Umum di Pelayanan Kesehatan 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Anggota IX DPR, Muchamad Nabil Haroen  atau yang akrab disapa Gus Nabil kembali memberikan Sosialisasi dalam rangka menyerap aspirasi warga Kemusu yang diadakan di Balai Desa Kendel,Senin (6/03).

Gus Nabil pastikan tidak ada diskriminasi antara Peserta Jkn dan Peserta Umum di Pelayanan Kesehatan
Gus Nabil pastikan tidak ada diskriminasi antara Peserta Jkn dan Peserta Umum di Pelayanan Kesehatan (IST)

Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Desa Kemusu, Camat Kemusu, Ketua DPC PDIP, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali serta warga Kemusu yang hadir kurang lebih sekitar 200 orang.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Nabil akan mengupayakan warga masyarakat Kemusu yang kesulitan untuk mendaftarkan BPJS agar bisa menggunakannya sewaktu hendak dipergunakan.

“Jangan ragu untuk memiliki BPJS, Karena manfaatnya yang sangat besar dan bisa digunakan hampir di semua fasilitas kesehatan,” ungkapnya.

Gus Nabil menambahkan Program JKN menjunjung tinggi nilai gotong royong, yang sehat membantu yang sakit.

Mengingat gotong royong ini menunjukkan karakteristik yang dimiliki masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Maya menanggapai positif apa yang disampaikan Gus Nabil tersebut, karena menurutnya, dengan memiliki BPJS masyarakat bisa terjamin kesehatannya.

Pada kesempatan itu, Maya mengemukakan capain UHC (Universal Health Coverage) Kabupaten Boyolali yaitu 86,26 persen dari jumlah penduduk sejumlah 1.083.524 jiwa, baru 934.636 menjadi peserta JKN, jadi kurang lebih  148.888 jiwa belum menjadi peserta Jkn.

Pihaknya berharap yang belum menjadi peserta Program JKN KIS di acara tersebut setelah ini bisa mendaftar Program JKN KIS.

Sementara itu, data peserta di Kecamatan Kemusu yang memiliki 13 Desa dengan jumlah peserta periode 1 Februari  2023 yang terdaftar peserta Jkn yaitu berjumlah 36.655 jiwa dengan keseluruhan penduduk berjumlah 54.288 jiwa, bisa dikatakan 67,52 persen baru terdaftar Jkn.

Untuk warga Desa Kendel sendiri tercatat keseluruhan penduduk sejumlah 5.757 jiwa dan yang sudah terdaftar peserta Jkn berjumlah 4.445 jiwa, sehingga dikatakan 77,21persen yang sudah terdaftar Program Jkn dan kurang lebih 1.312 yang belum terdaftar Program Jkn.

“Setiap orang pasti berisiko sakit. Dengan menjadi peserta JKN KIS semua penyakit dicover dan masyarakat bisa mendapat perlindungan Kesehatan.

Kami juga mengingatkan bahwa kartu baru bisa dipakai setelah 14 hari setelah didaftarkan jadi masrayarakat tidak bisa medaftar ketika sakit dan ingin langsung menggunakan Kartu Jknnya.

Silahkan setelah ini bapak ibu mendaftar bagi yang belum terdaftar dan ini gratis tidak dipungut biaya,hanya membayar iuran setiap bulan saja," ungkapnya.

Maya juga memohon kepada warga jika ada yang bekerja di perusahaan, untuk memastikan bahwa dirinya sudah didaftarkan dari perusahaannya kedalam Program Jkn. 

“Setelah mendaftar bapak ibu menerima banyak kemudahan, yaitu dengan adanya aplikasi Mobile JKN.

Peserta JKN dapat memanfaatkan pelayanan Program JKN di mana saja tanpa perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan dan ditambah kemudahan berobat ke Fasilitas Kesehatan hanya dengan menggunakan KTP.

Jadi, ketika mendaftar tidak mendapat kartu bapak ibu tidak perlu cemas karena sekarang cukup menunjukkan KTP,” tuturnya.

Gus Nabil menambahkan bahwa Program JKN merupakan kebijakan negara yang mendukung penguatan Fasilitas Kesehatan dan perbaikan kualitas Kesehatan warga di Indonesia.

Ini bentuk kepedulian negara atas warganya dan sudah terlihat jelas manfaat dari program tersebut.

Namun, kata dia, kadang warga abai terhadap manfaat itu.

Dimana, saat sehat, warga tidak mendaftar dan mengikuti program itu,namun saat sedang sakit parah mendadak mendaftarkan diri.

Gus Nabil berharap, agar BPJS Kesehatan dapat terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga manfaat kepesertaan Program Jkn dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang belum menjadi peserta Jkn.

Gus Nabil juga menyakinkan kepada warga bahwa tidak ada perbedaan pelayanan yang diterima antara peserta Jkn dan peserta Umum, seperti yang warga keluhkan saat tanya jawab berlangsung.

Ia juga siap untuk menerima banyak keluhan dari warganya jika nanti terjadi permasalahan saat berobat.

“ Jika ada warga yang kesulitan dalam berobat sampaikan kepada saya dan kepala desa, nanti akan kami bantu menyelesaikannya," pungkasnya.

Tutup acara Gus Nabil mengatakan, setiap Warga Negara Indonesia (WNI) wajib memiliki jaminan kesehatan untuk dirinya. Bagi warga yang mampu, mereka harus ikut BPJS Kesehatan secara mandiri.

Sedangkan bagi warga yang benar-benar tidak mampu, mereka harus memperoleh haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan milik negara secara gratis.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved