Dipecat Ayahnya Sendiri dari PO Haryanto, Rian Mahendra Curhat Kerja di PO Kencana
Posisi Rian sebagai direktur operasional itu diberhentikan oleh pemilik perusahaan yang tidak lain adalah ayahnya sendiri, Haji Haryanto. Haryanto me
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Dipecat Ayahnya Sendiri dari PO Haryanto, Rian Mahendra Curhat Kerja di PO Kencana
TRIBUNJATENG.COM - Rian Mahendra dipecat oleh ayahnya sendiri dari Perusahaan Otobus (PO) Haryanto.
Posisi Rian sebagai direktur operasional itu diberhentikan oleh pemilik perusahaan yang tidak lain adalah ayahnya sendiri, Haji Haryanto.
Haryanto mengaku kesal dengan cara kerja Rian Mahendra yang diduga tidak jujur dalam hal keuangan.
Setelah pemecatan yang dilakukan pada Desember 2022, kini Rian Mahendra bekerja di perusahaan saingan ayahnya, PO Kencana.
Dilansir dari akun TikTok Bangkit, Rian Mahendra membagikan video hari pertama kerja di PO Kencana.
Rian mengenakan celana jeans sobek.
"Mas gue ngantor hari pertamanya gini (menunjukkan celana jeans sobek).
Gue bilang sama mas Toni, 'mas cara kerja saya agak aneh. Saya orangnya seenaknya sendiri. Cara saya berpakaian gini," tutur Rian Mahendra.
Rian lantas mengatakan jika caranya berpakaian tidak menjadi masalah.
"'Enggak mas, saya enggak peduli, yang penting kerjaan beres',. Oh siap," cerita Rian menirukan Mas Toni.
Rian merasa bebas.
"Jadi nyaman di tempat kerja baru, bisa kumpul lagi sama temen2 lama," curhatnya di Instagram.
Alasan Haryanto pecat anak
Melalui sambungan telepon ke Tribunmuria.com pada Senin (9/1/2023) Haryanto berkenan memberikan keterangan atas polemik yang menimpa perusahaan miliknya.
Dia membenarkan bahwa pemecatan atas anaknya benar dia lakukan sebab dia menilai Rian sudah tidak benar dalam menjalankan tugas sebagai karyawan perusahaan.
“Pemecatan itu hak saya, hak pimpinan perusahaan. Kan pimpinan perusahaan punya prinsip. Dia (Rian) sebagai karyawan," kata dia.
"Kalau karyawan sudah tidak benar, tidak beres malah ngajarin jelek ambil setoran-setoran, bohong, itu kan merusak usaha. Usaha itu tidak ada anak. Usaha itu usaha, anak ya anak. Jangan campur adukkan usaha dan anak tidak boleh. Wong dia (Rian) digaji kok,” kata Haryanto.
Haryanto mengatakan, Rian tidak mau tertib.
Misalnya menggunakan uang perusahaan seenaknya sendiri.
Suka ambil komisi dari agen dan dia tidak terbuka dalam penggunaan uang perusahaan.
Selain itu, katanya, Rian juga susah diajak musyawarah juga sulit dinasehati.
“Iya tak berhentiin karena dia tidak beres. Tidak mau tertib menggunakan uang seenaknya sendiri. Diajak musyawarah tidak mau. Dinasihati tidak mau. Saya kan enak, sudah kamu tidak usah main Youtube," kata dia.
"Tidak usah main begitu-itu, tidak benar. Itu semua yang kamu sampaikan bohong. Dosa besar. Duduk manis di rumah, anak-anakmu urus masuk masjid salat yang bagus," ucap dia.
"Ajari taat. Ajari takwa. Ajari salat lima waktu yang bagus, nderes Alquran tak bayar Rp 25 juta sebulan kamu (Rian). Kalau masih tidak mau ya sudah, memilih jalan yang tidak benar ya silakan. Kan begitu,” katanya.
Haryanto mengaku sampai saat ini dia tidak tahu keberadaan Rian.
Kepergian Rian dari rumah, katanya, merupakan watak sejak kecil.
Dia mengaku paham dengan Rian karena bertahun-tahun hidup bersama.
Bahkan dia belum terbayang kalau Rian Kembali dan meminta maaf kepadanya.
Baginya meminta maaf itu mudah.
“Tidak tahu (Rian di mana). Saya sudah lepas. Dia sudah tak lepas dari keluarga. Biar dia semaunya sendiri. Saya tahu wataknya Rian, wong Rian sama saya," ucap dia.
"Rian kerjaannya minggat dari kecil. Minggat sana minggat sini. Ninggali utang tidak tanggung jawab,” kata dia.
Dia melanjutkan, Rian suka mengancam karyawan. Hal itu tidak disukai Haryanto.
“Kalau dia misalnya ambil uang setoran, ada yang konangan (mengetahui) itu karyawan diancam dipecat. Kerja Rian itu selalu mengancam-ancam karyawan, tidak bagus,” kata dia.
Prinsipnya jalan menjalankan bisnis, ujar dia, yakni menggunakan prinsip ketegasan.
Bahkan agama juga mengajarkan agar tegas dalam mendidik anak.
“Uang harus diberikan yang benar. Besok ada orangtua dimasukkan anaknya ke dalam neraka karena apa, karena orangtua anaknya salah dibiarin,” kata dia. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.