Geger! Penemuan Mayat Bercelana Loreng di Tengah Hutan Lebakbarang Pekalongan

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki, ditemukan pencari rumput di tengah hutan petak 56E2 RPH Lebakbarang, BKPH Karanganyar, KPH Pekalongan Timur yang ikut di Desa atau Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (12/3/2023).

Kasi Humas Polres Pekalongan Ipda Suwarti saat dihubungi Tribunjateng.com, membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Betul mas, anggota Polsek Lebakbarang mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 12.00 WIB bahwa ada mayat di tengah hutan," ujarnya.

Baca juga: BREAKINGNEWS: Mayat Pria Dengan Luka Sayatan Bersimbah Darah Ditemukan di Jalan Lingkar Demak

"Kemudian, mendapatkan informasi tersebut anggota Polsek Lebakbarang, dan Inafis Polres Pekalongan menuju ke lokasi," kata Kasi Humas Polres Pekalongan Ipda Suwarti.

Menurut Ipda Suwarti, mayat tersebut ditemukan Buang (61) warga Dukuh Sonje RT 2 RW 3, Desa Lebakbarang, Kecamatan Lebakbarang yang saat itu sedang mencari rumput di tengah hutan.

Kemudian, melihat mayat berjenis kelamin laki-laki tergeletak dan saksi langsung menghubungi Polsek Lebakbarang dan Koramil Lebakbarang.

"Setelah anggota polsek, inafis, dan koramil sampai ke lokasi, langsung melakukan olah TKP. Hasil olah TKP, mayat tersebut bernama Teguh (46) warga Dukuh Pesanggrahan RT 1 RW 5, Desa Lebakbarang, Kecamatan lebakbarang Kabupaten Pekalongan."

"Saat ditemukan, barang-barang milik korban seperti topi warna hitam, sandal japit warna hijau, dan sabit berada di dekat korban," ujarnya.

Pihaknya menambahkan, jarak lokasi ditemukannya mayat dengan pemukiman milik warga sekira 1 kilometer.

Akses jalan, untuk ke TKP adalah jalan setapak naik turun dan terjal dan ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit dengan berjalan kaki.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Sungai Bengawan Solo

Lalu, posisi mayat saat pertama ditemukan dalam keadaan telentang dengan pakaian kaos hijau, celana loreng.

Posisi mayat saat pertama kali ditemukan, tubuh sudah bengkak dengan kedua tangan memegang dada.

"Dalam hal ini, keluarga menerima dan tidak dilakukan autopsi karena dianggap sebagai musibah," tambahnya. (Dro)