Berita Semarang

Jejak-jejak Komunitas Yahudi di Kota Semarang, Pippo : 9 Makam Ada di Pemakaman Umum Bergota 

Komplek Pemakaman Bergota Kota Semarang menyimpan banyak cerita. Selain menjadi komplek pemakaman terbesar di Kota Semarang, di pemakaman tersebut

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
budi susanto
Satu di antara makam orang Yahudi yang ada di Komplek Pemakaman Bergota Kota Semarang, Selasa (14/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komplek Pemakaman Bergota Kota Semarang menyimpan banyak cerita.

Selain menjadi komplek pemakaman terbesar di Kota Semarang, di pemakaman tersebut ternyata masih terbenam makam orang Yahudi.

Bahkan di Komplek Pemakaman Bergota terdapat sembilan makam orang Yahudi.

Meski demikian, beberapa makam tersebut dalam kondisi termakan usia dan alam.

Sembilan makam Yahudi itu bagian dari 33 makam Yahudi yang ada di Komplek Pemakaman Bergota.

Menurut Pippo Agosto, pemerhati sejarah dan makam lama yang acapkali blusukan untuk mencari jejak-jejak makam Tionghoa dan Yuhudi di Kota Semarang serta beberapa daerah lain, sembilan makam yang ada merupakan makam Yahudi yang masih tersisa.

Di mana puluhan makam Yahudi lainya sudah tidak bisa lagi dilihat bentuk dan jejaknya.

Sembilan makam Yahudi yang tersisa diperkirakannya sudah ada sejak 1926 atau hampir 100 tahun lalu.

"Baik makam yang masih tersisa hingga yang hilang tercatat pada catatan kerkhof kolonial," terangnya saat berkunjung ke Komplek Pemakaman Bergota, Selasa (14/3/2023).

Dituturkannya, keluarga pemilik makam Yahudi juga masih ada namun tinggal di luar Kota Semarang hingga luar negeri.

Pippo pernah berkomunikasi dengan salah satu keluarga pemilik makam Yahudi yang tinggal di Menado.

Bahkan pihak keluarga masih memperbaiki makam yang ada di Komplek Pemakaman Bergota.

"Ada juga yang tinggal di Belanda. Yahudi yang ada di Kota Semarang saat era kolonial beraneka ragam ada yang dari Belanda dan Armenia," paparnya.

Diterangkan Pippo, komunitas Yahudi memang tersebar, mereka terkenal sebagai pedagang tak terkecuali di masa kolonial.

Dari kondisi tersebut tak mengherankan jika komunitas Yahudi ada di Kota Semarang yang pernah jadi pusat pemerintahan kolonial.

Kerena Pemakaman Bergota merupakan pemakaman umum sejak era kolonial, jadi orang Yahudi juga dimakamkan di Bergota.

"Arah makam orang Yahudi menghadap timur ke barat, kepala mengarah ke timur dan kaki ke barat. Karena orang Yahudi percaya timur adalah sumber kehidupan dan barat kematian," tambahnya.

Baca juga: Mario Dandy Menangis, Rafael Alun Trisambodo Belum Jenguk Anak

Baca juga: Polres Kudus Tangkap Pelaku Judi Online di Kudus

Baca juga: KULINER SALATIGA : Banyoe Angkringan Berkonsep Pemandangan Gunung Merbabu, Menu Makanan Khas Daerah

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved