Berita Semarang
Cerita Pedagang Tembikar Musiman Dugderan Semarang, Lutfi : Saya Selalu Bersyukur Meski Sepi Pembeli
Secercah harapan seolah tersirat di benak Lutfi pemuda 32 asal Kabupaten Japara. Lutfi merupakan satu di antara pedagang tembikar musiman
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
Lelaki paruh baya itu juga sempat menasehati putrinya, agar hati-hati saat memenggang tembikar di lapak Lutfi.
"Jangan sampai jatuh itu mudah pecah, kasian bapak penjualnya," terangnya ke putrinya.
Lantaran putrinya terus merengek, ia pun membeli beberapa tembikar di lapak Lutfi.
Keluarga tersebut merupakan pelancong asal Bekasi yang sengaja mampir ke Pasar Rakyat Dugderan.
"Ini sengaja wisata ke Kota Semarang, kebetulan ada saudara juga di sekitar sini," tutur lelaki yang mengaku bernama Bayu Saputra (42).
Sebelum meninggalkan lapak tembikar, Bayu berujar ke Anastasya Melani Putri (5) putrinya, agar tak membawa tembikar tersebut sendirian.
"Jangan kamu yang bawa, itu berat. Biar ayah sama ibu aja yang bawa ke mobil," katanya.
Anastasya pun hanya mengangguk dengan raut muka ceria, kemudian meninggalkan lapak tersebut bersama ayah dan ibunya.
Lutfi pun langsung bersyukur dan mengucap Alhamdulillah, sembari mengusap wajahnya menggunakan dua tangannya.
Lelaki ramah itu mengucap syukur lantaran 10 set alat masak mainan yang ia jajakan diborong oleh keluarga asal Bekasi tersebut.
Hal tersebut juga menjadi rekor penjualannya selama sepekan menempati lapak di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang.
"Paling banyak hari ini laku 10 set. Selama sepekan belum ada yang lalu sebanyak ini," terangnya.
Lutfi mematok dagangannya di angka Rp 2,5 ribu hingga termahal Rp 50 ribu.
Berdagang pada momentum Dugderan dilakoninya setiap tahun.
Ia menceritakan, hal tersebut sudah dijalankan oleh sang ayah bertahun-tahun silam.
UNNES Gelar PKKMB, 11 Ribu Mahasiswa Baru Ikuti Rangkaian Kegiatan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang 17 Agustus 2025, Berawan Sepanjang Hari, Suhu Capai 32 Derajat |
![]() |
---|
Penemuan Mayat Pemuda Terapung di Reservoir Siranda Semarang, Saksi Lihat Ada Keributan Jam 4 Pagi |
![]() |
---|
Sebut Pemecatan Robig Tak Cukup, LBH Semarang: Kombes Irwan Anwar Juga Layak Dipecat |
![]() |
---|
Melihat Hasil Goresan Kuas Anak Difabel, Keraguan Giovanni Berubah Jadi Kekaguman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.