Kota Pekalongan
Steam Loose Part, Optimalkan Kreativitas Anak Usia Dini di Kota Pekalongan
Menggembangkan kretivitas Anak Usia Dini (AUD) sangat penting, mereka yang memiliki kreativitas tinggi di sekolah sebaiknya jangan diabaikan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Menggembangkan kretivitas Anak Usia Dini (AUD) sangat penting, mereka yang memiliki kreativitas tinggi di sekolah sebaiknya jangan diabaikan.
Namun, kemampuan ini harus dikembangkan dan didukung penuh baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga, agar anak bisa mengeksplor kemampuan yang dimiliki.
Steam Loose Part menjadi salah satu pilihan metode belajar yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan kreativitas, dan mendukung pemaksimalan pelaksanaan kurikulum merdeka belajar.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan, Zainul Hakim, mengatakan, metode steam loose part memanfaatkan sesuatu di sekitar dijadikan sebuah model pembelajaran secara tematis.
Media yang digunakan pada metode ini yakni, barang yang menurut orang lain tidak bernilai seperti sampah anorganik.
"Contohnya untuk menggambarkan situasi sebuah bandara, anak-anak bisa menggunakan sisa kayu, kaleng bekas atau kardus, dari situ mereka merancang benda-benda tersebut menjadi sebuah cerita," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan, Zainul Hakim, saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (16/3/2023).
Disampaikan Zainul, metode pembelajaran steam loose part sangat berdampak di kehidupan anak kedepan, mereka akan mampu berpikir kritis dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan kelak.
"Kemudian, kreativitas seorang anak sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik, sehingga semakin tinggi kreativitas yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula prestasi akademik yang diraih," ucapnya.
Sementara itu, sebagai salah satu lembaga pendidikan yang sudah melakukan pendekatan steam loose part, Kepala Sekolah TPA, KB, TK IT Al-Fikri, Wafidin mengungkapkan dengan menyuguhkan pembelajaran ini, antusias dari siswa sangat terlihat jelas.
Karena, mereka punya kesempatan untuk berimajinasi dengan luas.
"Dulu diatur gagasan dan kurikulum oleh guru, sekarang guru mengikuti gagasan anak ke arah eksplorasi dan justru alternatif belajar semakin banyak karena pemikiran tiap anak berbeda," katanya.
Wafidin menambahkan, saat ini tema pendidikan seperti itu setiap harinya justru muncul dari ide peserta didik.
"Diharapkan melalui kegiatan ini bisa memudahkan mereka untuk melakukan kolaborasi, atau kerjasama dengan orang lain ke dunia kerja nantinya," tambahnya. (Dro)
Baca juga: Sandiaga Ajak Mahasiswa Unissula Bangkitkan Ekonomi Kreatif
Baca juga: Buka Puasa di Sahara Ala Harris Hotel Sentraland Semarang
Baca juga: Model Pembelajaran Menarik Tingkatkan Hasil Belajar Anak Didik
Baca juga: Tingkatkan Kerja Sama, FTEK UKSW Anjangsana ke PT. Pura Barutama dan PT. Hartono Istana Teknologi
Baca juga: Video Adu Nasib Warga Jepara Jual Tembikar Musiman di Dugderan Semarang
Kodim 0710 Pekalongan Siaga Bencana, Kolaborasi Lintas Instansi Diperkuat |
![]() |
---|
Lewat Dana Aspirasi, Tujuh Pelaku UMKM Kota Pekalongan Dapat Gerobak Baru |
![]() |
---|
Pemkot Pekalongan Dorong Ekonomi Warga Lewat Pelatihan Praktis |
![]() |
---|
Tayang di Bioskop, Film Assalamualaikum Baitullah, Kisah Haru tentang Doa, Luka, dan Ketegaran |
![]() |
---|
Peningkatan Jalan Imam Bonjol dan Diponegoro Pekalongan Hampir Rampung, Wali Kota Lakukan Tinjauan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.