Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Model Pembelajaran Menarik Tingkatkan Hasil Belajar Anak Didik

Hasil belajar anak didik terpantau meningkat sesuai dengan harapan pada penilaian hariannya.

Editor: galih permadi
Istimewa
Tajun Kurniawan, S.Pd.SD - SDN 01 Bubak Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan 

Tajun Kurniawan, S.Pd.SD
SDN 01 Bubak Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan

Model Pembelajaran Menarik Tingkatkan Hasil Belajar Anak Didik

TRIBUNJATENG.COM - Jenjang pendidikan dasar atau Sekolah Dasar (SD) memiliki peran penting dalam keberlanjutan perkembangan anak didik. Anak didik usia SD masih membutuhkan berbagai inspirasi dan motivasi hidupnya. Guru sebagai orang tua anak didik di sekolah merupakan role model utama bagi anak didik jenjang SD. Anak didik akan memperhatikan, menyerap dan menduplikasi perilaku yang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu, guru harus menampilkan yang terbaik dalam kehidupan termasuk proses pembelajaran. Guru harus mendesain proses pembelajaran yang sesuai dengan jenjang dan karakter anak didik di sekolah. Desain yang dimunculkan diantaranya adalah penentuan model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Kualitas proses pembelajaran akan sangat rendah ketika model pembelajaran yang digunakan masih konvensional, usang dan terkesan membosankan. Permasalahan ini sekaligus berdampak terhadap hasil belajar anak didik. Proses pembelajaran harus berbasis kebersamaan anak didik dan keterlibatan anak didik secara maksimal. Karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Fungsi guru sudah saatnya bertransformasi dari seorang manajer dalam kelas atau center of learning menjadi mediator dan fasilitator. pemanfaatan pembelajaran kooperatif masih menjadi langkah terbaik pelibatan anak didik dalam proses pembelajaran. Sarjono (2014: 48) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan anak didik untuk bekerja sama dengan sesama anak didik dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Model pembelajaran kooperatif dengan model Course Review Horay menjadi solusi dalam pembelajaran kelas lima bahasa Indonesia pada kompetensi dasar 3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang menyenangkan karena anak didik diajak untuk bermain sambil belajar dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Anak didik secara implisit diajak untuk mempelajari suatu materi pembelajaran namun dengan cara bermain sehingga anak didik tidak merasa tertekan untuk menghafal rentetan konsep yang harus dikuasainya. Langkah-langkahnya adalah guru menyampaikan informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran serta model yang akan digunakan. Kemudian, guru menyajikan gambaran secara umum materi pembelajaran. Setelah guru menyajikan materi pembelajaran, lalu guru melakukan tahap pemantapan kepada anak didik. Tahap pemantapan ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab, baik tanya jawab antara anak didik dengan anak didik dan guru dengan anak didik, demikian juga sebaliknya. Guru membagi anak didik dalam kelompok-kelompok heterogen 4-5 anak didik dan setiap kelompok diharuskan membuat yel-yel kelompoknya. Kemudian guru memberikan tugas kelompok untuk didiskusikan dan membacakan hasil diskusi. Anak didik atau kelompok menuliskan nomor sembarang dan dimasukkan ke dalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak, anak didik yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru berhak menjawab jika jawaban benar diberi skor dan anak didik menyambutnya dengan yel hore atau yang lainnya. Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang dapat menjawab dengan benar dan kelompok dengan yel-yel yang kompak dan meriah. Pada langkah akhir membuat simpulan secara bersama serta membuat evaluasi. Pemanfaatan model pembelajaran Course Review Horay di kelas lima SDN 01 Bubak Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar dan minat anak didik. Hasil belajar anak didik terpantau meningkat sesuai dengan harapan pada penilaian hariannya. Anak didik juga merasa senang dengan setiap tahapan pembelajaran. (*)

Mengajar : GURU KELAS V

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved