Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

18 Lokasi Ini Akan Dipakai Untuk Pengamatan Rukayatul Hilal di Jawa Tengah, Ini Daftarnya

Sedikitnya 18 titik lokasi akan dipakai untuk pengamatan bulan atau rukyatul hilal pada Rabu (22/3/2023).

Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/ Muhammad Yunan Setiawan
Tim Rukyatul Hilal sedang memantau hilal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah di Pantai Kartini, Kabupaten Jepara, Rabu (29/6/2022) sore. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sedikitnya 18 titik lokasi akan dipakai untuk pengamatan bulan atau rukyatul hilal pada Rabu (22/3/2023).

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah (Jateng) bakal menggelar pengamatan hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan tahun 1444 H.

"Ada 18 titik. Dilaksanakan hari Rabu sore tanggal 22 Maret 2023," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Jateng, Zaenal Fatah, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Bacaan Doa Awal Ramadhan 2023, Dibaca Setelah Melihat Hilal

Pengamatan hilal itu digelar di Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Semarang, BOP Watu Layar Binangun Rembang, Pantai Jetis Purworejo, Pantai Ujungnegoro Batang, Pantai Padelan Kebumen, Rooftop Hotel Aston Cilacap, dan Pantai Kartini Jepara.

Kemudian di Menara Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang, Pantai Alam Indah Kota Tegal, Ma'had Aly TBS Kudus, Pelabuhan Tanjung Kendal, dan Bukit Sukobubuk Pati.

Selanjutnya di Menara Pandang Banyumas, Pantai Wisata Dewi Mangrove Sari Brebes, Pantai Pasir Kota Pekalongan, POB PPMI Assalaam Pabelan Kabupaten Sukoharjo, dan UIN KH. Abdurrahman Wahid Kota Pekalongan, dan MAN 1 Surakarta.

"Hari ini tempatnya sudah disiapkan. Besok mereka akan datang ke tempatnya jam 4 (sore)Peng lebih sedikit.

Diawali dengan penjelasan terkait dengan rukyatul hilal dan kemudian setelah itu baru pelaksanaannya," jelasnya.

Baca juga: 3 Teropong UIN Walisongo Disiapkan Untuk Pengamatan Hilal, Ahmad: 90 Persen Siap!

Pihaknya bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan turut mengundang sejumlah perwakilan dari organisasi masyarakat (Ormas) Islam.

"Nanti hasilnya apabila hilal terlihat, yang bersumpah adalah dari pengadilan agama. Kemudian dari Ormas yang diundang Muhammadiyah dan NU, kemudian pengurus MUI Jateng," ungkapnya.

Secara teknis pengamatan atau rukyatul hilal dilakukan setelah matahari tenggelam menggunakan teropong yang diarahkan ke titik munculnya hilal.

"Setelah waktu matahari tenggelam, maka di sana akan melihat hilal kalau itu nampak. Kalau tidak nampak, tidak berhasil melihat hilal maka itu bisa jadi karena tertutup oleh mendung atau cuaca tidak mendukung," terangnya.

Bila hilal dapat diamati secara kasat mata, tim dari pengadian agama akan melakukan prosesi sumpah kesaksian.

Kemudian hasil dari pengamatan hilal di seluruh lokasi yang tersebar di Jateng akan dilaporkan ke panitia pusat.

Baca juga: Awal Ramadan 2023, Kemenag Jateng Amati Hilal di 18 Titik, Inilah Lokasinya

"Kita laporkan begitu rukyat, hasilnya melihat atau tidak melihat," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved