Ramadan 2023
Awal Ramadan 2023, Kemenag Jateng Amati Hilal di 18 Titik, Inilah Lokasinya
Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah (Kemenag Jateng) bakal melakukan pengamatan hilal serentak pada Rabu (22/3/2023).
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, Semarang - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah (Kemenag Jateng) bakal melakukan pengamatan hilal serentak pada Rabu (22/3/2023).
Pengamatan dilakukan untuk menentukan awal puasa Ramadan 1444 H.
Kakanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad menyebut terdapat 18 titik pengamatan hilal di tahun 2023.
Di antaranya, Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Semarang, BOP Watu Layar Binangun Rembang, Pantai Jetis Purworejo, Pantai Ujungnegoro Batang, Pantai Padelan Kebumen, Rooftop Hotel Aston Cilacap dan Pantai Kartini Jepara.
Selanjutnya, pengamatan dilakukan di Menara Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang, Pantai Alam Indah Kota Tegal, Ma'had Aly TBS Kudus, Pelabuhan Tanjung Kendal dan Bukit Sukobubuk Pati,
Pengamatan juga dilakukan di Menara Pandang Banyumas, Pantai Wisata Dewi Mangrove Sari Brebes, Pantai Pasir Kota Pekalongan, POB PPMI Assalaam Pabelan Kabupaten Sukoharjo, dan UIN KH. Abdurrahman Wahid Kota Pekalongan dan MAN 1 Surakarta.
"Ada 18 titik pengamatan hilal," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (17/3/2023).
Kasi Kemasjidan Kanwil Kemenag Jateng, Ismail Khudori mengatakan posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia telah memenuhi kriteria dan berada di atas ufuk.
"Pada saat pelaksanaan rukyatul hilal hari Rabu Pahing, 22 Maret 2023 M./29 Syakban 1444 H ketika matahari terbenam untuk seluruh wilayah Indonesia, hilal sudah di atas ufuk (tinggi hilal positip) dan sudah memenuhi kriteria Menteri-Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) II," jelasnya.
Ia menyebut, pengamatan hilal oleh Kemenag Jateng akan dilakukan di UIN Walisongo.
"Di Jawa Tengah ada 18 lokasi kabupaten/kota. Kemudian untuk Kanwil provinsi Jawa Tengah akan melakukan pengamatan hilal di Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo," kata Ismail.
Dari 18 lokasi tersebut, peluang untuk hilal terlihat sangat besar.
Sebab, sebagian besar wilayah di Indonesia telah memenuhi kriteria neo MABIMS.
Adapun kriteria neo MABIMS yakni ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
"Kalau cuaca mendung tentunya ndak bisa terlihat. Tapi kita melihat tinggi mar'inya ini kan kalau di UIN Walisongo itu 7 derajat 21 menit. Sudah sangat memenuhi kriteria,"
Harga Daging dan Cabai di Pasar Jungke Karanganyar Mulai Turun Pasca Lebaran |
![]() |
---|
Syawal Masih Bulan Favorit untuk Menikah, KUA Batang Catat Sudah Ada 114 Pasangan Catin Mendaftar |
![]() |
---|
Penjual Janur & Selongsong Ketupat di Kudus Dibanjiri Pembeli, Siti Bawa Pulang Rp 3-4 juta/Hari |
![]() |
---|
Liburan Lebaran, Polsek Karangawen Patroli di Tempat Wisata Kolam Renang Demak |
![]() |
---|
Jaga Kondusivitas Lebaran, Polres Jepara Razia Miras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.